Bursa Pilgub Bali Mulai Hot, Muncul Paket Mantra-Mulia
Rabu, 01 Mei 2024
Kesehatan
Tujuh Kebiasaan Yang Merusak Jantung
Minggu, 08 Januari 2023, 23:22 WITA
beritabali.com/cnnindonesia.com/Tujuh Kebiasaan Yang Merusak Jantung
Penyakit jantung rupanya masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Ternyata, hal ini karena masyarakat kerap menerapkan gaya hidup dan kebiasaan yang merusak jantung.
Akibatnya, penyakit jantung kini tak hanya banyak menyerang orang dewasa dan lanjut usia saja, tapi juga pada usia muda. Buktinya, data Kementerian Kesehatan mencatat prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun mencapai 2 persen setiap tahunnya pada 2000-2016.
Umumnya, kalangan usia muda menderita penyakit jantung koroner. Penyakit ini mudah muncul ketika menerapkan pola hidup yang tak sehat dan kebiasaan yang tak sehat.
Mengutip Everyday Health, berikut tujuh kebiasaan yang dapat merusak jantung.
1. Sering mager
Mager alias malas gerak rupanya dapat memicu penyakit jantung. Studi yang diterbitkan dalam Jurnal JAMA Cardiology pada 2012 menunjukkan orang yang duduk selama 6-8 jam per hari memiliki peluang meninggal pada usia muda dan menderita penyakit jantung 12-13 persen lebih tinggi dari mereka yang lebih sering bergerak.
Sementara mereka yang duduk lebih dari 8 jam per hari memiliki peluang sekitar 20 persen lebih tinggi. Studi lain menyebutkan setidaknya lakukanlah 2.000-3.800 langkah per hari untuk meningkatkan kesehatan jantung.
The American Heart Association (AHA) menyatakan berjalan cepat setidaknya 150 menit per minggu juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Maka dari itu, sebaiknya Anda tidak mager. Jika pekerjaan membuat Anda harus duduk lama, cobalah untuk beristirahat sejenak setiap 1-2 jam sekali dengan melakukan peregangan dan berjalan-jalan ke sekeliling kantor atau rumah.
2. Kesepian
Siapa sangka jika kesepian dapat merusak jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit lain?
Studi yang diterbitkan dalam Jurnal Asosiasi Jantung Amerika pada 2022 menunjukkan isolasi sosial dan kesepian dapat meningkatkan risiko serangan jantung, strok, hingga kematian sebesar 30 persen. Soalnya, kesepian dapat memicu stres yang juga dapat merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Agar terhindar dari kesepian dan stres, Anda bisa menjadwalkan aktivitas Anda sehari penuh setiap pagi. Begitu juga interaksi sosial yang hendak dilakukan, misalnya pergi kencan, nongkrong dengan teman, rapat di luar bersama kolega, dan lainnya.
Dapatkan akses cepat ke berita terkini tentang Bali dan data berharga dari Saluran WhatsApp
Rabu, 01 Mei 2024
Kamis, 02 Mei 2024
Kamis, 02 Mei 2024