Seksologi

Walau Sudah Pakai Obat Kuat, Kelamin Tidak Bisa Tegang, Apa Penyebabnya?

 Minggu, 05 Mei 2019, 11:00 WITA

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Denpasar. 
Beritabali.com, Denpasar. Tanya: “Dok, umur saya sekarang 28 tahun. Sejak setahun belakangan ini, hubungan seks tidak dapat saya nikmati, kurang memuaskan. Saat hubungan seksual, kelamin saya tidak lagi bisa tegang, kalaupun tegang juga hanya bisa sebentar dan lemah sekali. Sudah saya berbagai macam obat buat gangguan impoten saya ini, tetapi rupanya tidak banyak membantu. Kira-kira bagaimana ini sebaiknya, dok?” (Aril, Jogja, 28th)
 
[pilihan-redaksi]
Jawab: Yang terjadi kemungkinan besar adalah kegagalan ereksi atau disfungsi ereksi, walau harusnya diagnosisnya mesti dipastikan lagi dengan sebuah konsultasi yang lebih cermat. Karena seringkali masih banyak masyarakat umum, bahkan pabrik obat yang menyebutkan gangguan seperti ini dengan sebutan impotensi, padahal istilah ini terlalu luas dan keliru. 
 
Jadi memang harus diperhatikan dan dipastikan dengan cermat, apakah ini benar disfungsi ereksi, atau mungkin juga ada penurunan dorongan seksual.
 Disfungsi ereksi adalah kondisi saat laki-laki tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang optimal untuk mencapai kepuasan seksual. Perlu sekali memperhatikan apa saja penyebab gangguan seksual yang memungkinkan menjadi penyebab atau pemicunya. 
 
Mulai dari problem psikis seperti: 1) Stres, bisa karena pekerjaan, kemacetan lalu lintas atau problem lain. Bila ternyata  pasangan sendiri juga ikut menambah ketegangan, ini akan memperburuk komunikasi seksual. 2) Tidak percaya diri, misalnya pasangan lebih kaya, berpenghasilan lebih besar, atau selalu memandang rendah si laki-laki. Atau justru karena pernyataan-pernyataan yang merendahkan seperti mempermasalahkan ukuran penis yang kecil dan sebagainya. 3) Perselingkuhan, yang mungkin terjadi atau sekedar perkiraan saja akan mempengaruhi komunikasi dan hubungan seksual di anatara kedua pasangan. 
 
Sedangkan beberapa penyebab fisik yang dapat mengakibatkan disfungsi seksual dan ikut berkontribusi membuat ereksi tidak optimal antara lain : 1) Kelelahan, yang bisa menyebabkan aliran darah terganggu, 2) Penyakit, misalnya kencing manis dan kolesterol tinggi, 3) Merokok, di mana nikotin yang terserap oleh darah akan dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah, penyumbatan pembuluh darah, termasuk penyumbatan pembuluh darah dalam penis. Juga obatan-obatan tertentu juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Demikian pula kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat menyumbat pembuluh darah.
 
Jika sudah mulai mengalami gangguan ereksi yang tidak optimal, prinsip utamanya sebenarnya adalah semakin awal dikonsultasikan dan dicari penyebabnya maka akan menjadi semakin lebih cepat sembuh. Jangan mencoba menggunakan obat yang tidak jelas atau malah praktik-praktik berbahaya seperti menyuntikkan penis dengan bahan-bahan tertentu misalnya. 
 
Demikian juga, walaupun obat yang diminum itu dijanjikan dan ditujukan buat mengobati gangguan fungsi ereksi, bukan berarti obat itu digunakan begitu saja lalu pasti menimbulkan ereksi. Ada syarat tertentu dalam penggunaan obat itu agar memberikan hasil yang diharapkan. 
 
Ada beberapa kemungkinan mengapa seseorang tidak merasakan manfaat setelah menggunakan obat tertentu. Pertama, tidak jelas gangguan fungsi seksual apa yang sesungguhnya dialami, sehingga belum tentu obat itu tepat untuk masalahnya. Kedua, andaikata benar mengalami gangguan fungsi ereksi, apa yang menyebabkan dan seberapa parah gangguan yang diakibatkan. 
 
[pilihan-redaksi2]
Ketiga, andaikata memang memerlukan obat itu, apakah dosis dan cara penggunaannya sudah benar. Nah, satu lagi yang terpenting adalah apakah obat yang digunakan itu benar-benar punya efek, punya manfaat atau malah sering kali obat itu bukan obat asli, bahkan oplosan.
 
Tidak semua gangguan ereksi dikarenakan oleh penyebab yang sama. Dalam kasus ini juga, jika dilihat dari usia, ada kemungkinan juga mengalami hambatan dorongan seksual karena mulai terjadi penurunan hormon testosteron, yang selanjutnya akan mengalami gangguan ereksi juga. Kalau ini yang terjadi, gangguan ereksinya tidak akan dapat diatasi dengan obat untuk disfungsi ereksi saja.
 
Jadi, agar bisa pulih kembali, segeralah melakukan konsultasi yang benar. Untuk dipastikan gangguan fungsi seksual apa yang sebenarnya yang dialami, apa penyebabnya, apa obat yang sesuai dan bagaimana kemungkinan keberhasilan pengobatan. Sebaiknya memang tidak dibiarkan lebih lama lagi agar tidak menimbulkan akibat lebih buruk, termasuk buat pasangan. (bbn/dr. Oka Negara, FIAS/rob)

Penulis : bbn/oka



Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





Hasil Polling Calon Walikota Denpasar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending