News

Koster Minta Produksi Arak Gula di Karangasem Ditutup

 Selasa, 22 Februari 2022, 00:40 WITA

beritabali/ist/Koster Minta Produksi Arak Gula di Karangasem Ditutup.

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Karangasem. 

Gubernur Bali, Wayan Koster meminta Satpol PP, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali serta Kabupaten Karangasem untuk menutup produksi arak gula yang semakin menjamur di Kabupaten Karangasem.

Penegasan penutupan produksi arak gula disampaikan langsung oleh Gubernur Bali saat mensosialisasikan implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali serta memfasilitasi Peralatan Destilasi kepada Kelompok Perajin Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali di Wilayah Karangasem pada, Minggu (Redite Paing, Ugu) 20 Februari 2022 di Taman Soekasada Ujung, Karangasem.

Acara dihadiri secara langsung oleh Bupati Karangasem, Gede Dana, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Ketua DPRD Karangasem, I Wayan Suastika, Kasatpol PP Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, Kadisperindag Bali I Wayan Jarta, Kadis Kominfo Bali, Gede Pramana, dan para perajin arak Bali.

Gubernur Wayan Koster memberikan pernyataan tegas untuk menutup produksi arak gula, karena sejumlah alasan. Diantaranya: 1) Mengancam tradisi dan kelestarian minuman fermentasi dan/atau destilasi khas Bali dengan bahan baku lokal; 2) Mengancam kesejahteraan para petani dan perajin arak, karena merugikan harga pasar. 

Ketiga mematikan cita rasa dan branding arak Bali; 4) Membahayakan kesehatan masyarakat, karena di dalam destilasi arak gula mengandung ragi sintetis yang terbuat dari bahan kimia; dan 5) Bertentangan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

"Saya minta Kadis Perindag dan Satpol PP Provinsi Bali bersama Kabupaten Karangasem untuk segera menutup produksi arak gula, dan jangan takut, datangi tempat produksinya lalu tutup. Sekali lagi jangan takut, karena Kita harus melindungi yang besar dan yang lebih mulia," katanya. 

"Jadi Saya datang kesini, karena Saya dengar para produksi arak Gula itu tetap melakukan pelanggaran. Jangan biarkan begini-begini, apa tega Kita merusak warisan leluhur Kita, apa tega Kita merusak produksi tradisional arak Kita yang sudah dilakukan secara turun-temurun dan memberikan cita rasa yang luar biasa sampai dikenal, dimana letak tanggungjawab Kita sebagai pribadi hanya untuk mencari keuntungan dan membahayakan nyawa orang,” tegas Wayan Koster.


Halaman :





Tonton Juga :





Hasil Polling Calon Bupati Karangasem 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending