search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tempe Langka, Harga Naik 25%
Selasa, 15 Januari 2008, 17:40 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Melonjaknya harga kacang kedelai dalam beberapa hari terakhir, berimbas pada langkanya produk tempe maupun tahu di pasaran. Kalaupun ada, harganya ikut melonjak yang kenaikannya berkisar 25%. 

Dari pantauan Beritabali.com di pasar Tradisional Desa Adat Dalung yang berlokasi di Perumahan Bumi Dalung Permai pagi tadi, produk tempe malah langka. Bahkan, pada pukul 06.30 wita sudah tidak ada lagi ditemukan di pedagang eceran.


“Wah, saya jadi bingung nih. Baru kali ini merasa sulitnya mendapatkan tempe,” gerutu Komang Ayu, seorang ibu rumah tangga yang saat itu niat sekali membeli tempe. Karena tak ada pilihan lain, akhirnya dia beli daging ayam.

Sementara pada sore tadi, produk tempe mentah muncul di salah satu sudut Perumahan Dalung Permai. Namun, harganya sudah naik sampai 25% dibanding hari-hari sebelumnya. Untuk satu potong yang sebelumnya dijual Rp 1.000, naik menjadi Rp 1.250. Sedangkan ukuran yang lebih besar, dari harga Rp 1.500 naik menjadi Rp 1.750 per potong.


“Kalau yang ini (menunjuk ukuran lebih kecil) Rp 2.500 untuk dua potong,” ujar Ani, si penjual tempe dan tahu. Kenaikan harga itu terpaksa dilakukan karena harga kedelai yang dia beli juga melonjak.“Harga kedelai sekarang mahal Rp 8.750/kg, padahal sebelumnya Rp 7.500/kg," pungkas Ani. (sss)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami