search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kenali Penyebab Buang Air Besar (BAB) Berdarah, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
Rabu, 7 Mei 2025, 10:59 WITA Follow
image

bbn/farknot dari Freepik/Kenali Penyebab Buang Air Besar (BAB) Berdarah, PAFI Berikan Solusi Pengobatan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Berbicara tentang gangguan kesehatan pada anak-anak hingga orang dewasa, salah satu yang dapat dialami adalah rasa nyeri dan sakit saat buang air besar (BAB) hingga  berdarah. 

Adanya darah yang keluar melalui anus, dapat terjadi karena perdarahan pada saluran pencernaan, yaitu lambung, anus, rektum, hingga bagian bawah usus besar. Banyak kasus buang air besar (BAB) berdarah akibat dari sembelit atau wasir. Prevalensi BAB berdarah berkisar 10 hingga 30%.

PAFI dengan alamat website pafigresikbaru.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berperan aktif dalam meningkatkan standar profesi farmasi, advokasi kebijakan kesehatan nasional, edukasi publik tentang penggunaan obat yang tepat dan aman, serta menjalin kerja sama dengan pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi kesehatan lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan farmasi di Indonesia.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab buang air besar (BAB) berdarah, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya buang air besar (BAB) berdarah?

Pada umumnya, buang air besar (BAB) berdarah adalah kondisi di mana darah keluar bersamaan dengan tinja saat seseorang buang air besar. Darah ini bisa terlihat jelas berwarna merah segar, berwarna gelap, atau bahkan bercampur dengan tinja. 

Kondisi ini merupakan gejala yang penting untuk diperhatikan karena bisa menandakan berbagai masalah kesehatan, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya buang air besar (BAB) berdarah yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Adanya wasir atau ambeien

Faktor pertama yang menyebabkan buang air besar (BAB) berdarah adalah wasir atau ambeien. Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus dan rektum yang paling sering menyebabkan darah merah segar keluar saat BAB. Wasir bisa bersifat internal (di dalam rektum) atau eksternal (di sekitar anus). 

Rasa sakit, gatal, dan pembengkakan di area anus sering menyertai kondisi ini. Wasir sering terjadi akibat mengejan terlalu keras saat sembelit, kehamilan, obesitas, atau duduk terlalu lama.

2. Robekan atau luka kecil pada lapisan anus

Fisura ani dalam istilah medis merupakan robekan kecil pada kulit anus yang terjadi akibat tinja keras atau trauma saat buang air besar. Robekan ini menyebabkan nyeri tajam dan pendarahan merah segar yang biasanya terlihat di tinja atau tisu toilet. Fisura ani juga sering menimbulkan sensasi terbakar dan ketidaknyamanan yang berlangsung beberapa menit hingga jam setelah BAB.

3. Adanya penyakit radang usus

Faktor selanjutnya yang menyebabkan buang air besar berdarah adalah adanya penyakit radang usus. Penyakit seperti kolitis ulseratif dan penyakit crohn menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Peradangan ini dapat menyebabkan perdarahan dari saluran pencernaan bagian bawah, yang biasanya disertai dengan diare berdarah, nyeri perut, demam, dan penurunan berat badan.

4. Infeksi pada saluran pencernaan

Anak-anak hingga orang dewasa dapat mengalami infeksi saluran pencernaan. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit dapat menyebabkan diare berdarah. Contohnya adalah infeksi oleh bakteri salmonella, shigella, atau entamoeba histolytica. Infeksi ini biasanya disertai dengan nyeri perut, demam, dan rasa tidak nyaman.

5. Kondisi medis lainnya

Faktor terakhir yang menyebabkan buang air besar (BAB) berdarah adalah kondisi medis lain seperti polip usus dan kanker kolorektal. Polip usus adalah pertumbuhan jaringan jinak di dinding usus yang dapat berdarah ringan. Namun, polip ini berpotensi berkembang menjadi kanker kolorektal jika tidak ditangani. Kanker kolorektal dapat menyebabkan perdarahan yang biasanya berwarna gelap atau bercampur dengan tinja, serta gejala lain seperti penurunan berat badan, kelelahan, anemia, dan perubahan kebiasaan BAB (sembelit atau diare yang menetap).

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati buang air besar (BAB) berdarah?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari buang air besar disertai darah. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala buang air besar (BAB) berdarah serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Ardium 500 mg

Ardium 500 mg adalah obat herbal yang dapat diresepkan oleh apoteker. Obat ini mengandung flavonoid, khususnya ekstrak kulit buah jeruk (citrus sinensis pericarpium) yang setara dengan diosmin 90% dan hesperidin. Kedua senyawa ini bekerja dengan mengurangi peradangan, memperkuat dinding pembuluh darah, mengurangi permeabilitas kapiler, dan melindungi mikrosirkulasi kapiler. 

Ardium digunakan untuk membantu meringankan gangguan peredaran darah seperti varises di kaki serta mengatasi wasir kronis dan akut. Dosisnya adalah 6 tablet per hari selama 4 hari, kemudian 4 tablet per hari selama 3 hari.

2. Borraginol-n salep

Borraginol-n salep adalah obat keras yang digunakan untuk mengobati wasir (hemoroid) dan berbagai kondisi terkait di sekitar anus, seperti luka terbuka, peradangan, gatal-gatal, prolaps anus, dan periproktitis (radang di sekitar rektum). Obat ini mengandung kombinasi bahan aktif yang bekerja untuk meredakan peradangan, mengurangi pembengkakan, nyeri, gatal, serta berfungsi sebagai agen hemostatik untuk menghentikan perdarahan. Dosis penggunaannya cukup oleskan 2-5 gram, sebanyak 2-3 kali sehari pada area anus.

3. Ambeven 10 Kapsul

Ambeven 10 Kapsul adalah obat herbal dalam bentuk kapsul yang digunakan untuk membantu meringankan gejala wasir (ambeien), seperti pembengkakan, nyeri, dan perdarahan di sekitar anus. Obat ini mengandung berbagai bahan alami yang memiliki efek antiinflamasi dan membantu mengurangi pembengkakan pembuluh darah. Apoteker akan meresepkan penggunaan sebanyak 2 kapsul, 3 kali sehari setelah makan.

4. Volinol 500 mg

Volinol 500 mg adalah obat antibiotik yang mengandung ciprofloxacin, termasuk golongan quinolone, yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri dalam tubuh. Obat ini efektif melawan infeksi pada saluran kemih, saluran pernapasan, hingga saluran pernapasan. Apoteker akan meresepkan dosis sebanyak 1 tablet 2 kali sehari selama 5-7 hari.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala buang air besar disertai darah adalah mandi dengan air hangat, dan mengonsumsi makanan tinggi serat disertai perbanyak minum air putih. Berendam atau mandi dengan air hangat selama 10-20 menit dapat meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan di area anus akibat wasir atau luka robek. 

Selanjutnya, konsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan (apel, pepaya, buah bit), sayuran hijau (bayam, sawi, katuk), biji chia, tempe, dan yogurt. Serat membantu melunakkan tinja sehingga mengurangi risiko robekan pada anus saat BAB.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami