Eksotisme Bali 'Tak Laku' Lagi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Eksotisme Bali, kini sudah tidak menarik lagi di mata seniman lukis asing yang datang dan berkarya di Bali. Kondisi ini tentu berbeda dengan para pelukis asing yang datang ke Bali di tahun 1930-an.
Hal ini disampaikan kurator seni Arif Bagus Prasetyo, di Denpasar, Kamis (24/7), di sela-sela jumpa pers pameran pelukis Belanda Ronald Wigman dan pelukis Jerman Peter Dittmar.
Kurator alumnus IWP University of Iowa, Amerika Serikat ini mengatakan, eksotisme Bali seperti pura, warga yang sembahyang, pemandangan alam pedesaan, dan hal-hal lainnya yang dianggap mewakili eksotisme Bali, kini sudah menjadi suatu hal yang tidak menarik lagi bagi para seniman asing yang tinggal dan melukis di Bali.
"Dulu, jamannya Rudolf Bonnet atau Walter Spies, subyek lukisannya masih berupa eksotisme Bali seperti pemandangan pura, orang sembahyang, dan sebagainya. Tapi kini, pelukis asing generasi Ronald Wigman dan Peter Dittmar, sudah tak lagi memilih subyek eksotisme Bali, namun subyek lain seperti abstrak,"jelas Arif.
Meski eksotisme Bali sudah "tak laku" lagi, kata Arif, Bali hingga kini masih menjadi tempat tujuan para seniman asing, untuk tinggal, mencari inspirasi, dan menghasilkan karya seni terbaik mereka.
"Ronald dan Peter merupakan salah satu contoh generasi mutakhir dari seniman asing yang tinggal dan berkreasi di Bali. Bali bagi mereka sudah tidak menarik secara fisik, tapi secara inspiratif," pungkasnya. (bob)
Reporter: bbn/rob