search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Paguyuban Bali-Lampung "Nunas Tirta" ke Pura Besar
Minggu, 24 Agustus 2008, 16:17 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Memperingati 50 tahun menjalani hidup di luar Bali dengan bertransmigrasi ke Lampung tepatnya di Desa Rama Dewa, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah, beberapa tokoh masyarakat setempat yang dipimpin I Komang Koheri, yang juga selaku ketua paguyuban Bali Lampung nunas tirta atau memohon air suci ke sejumlah Pura Besar di Bali.



Rombongan yang tiba di Bali, Sabtu (23/8) sore kemarin rencananya akan berada di Bali selama empat hari.

Komang Koheri yang juga tokoh krama Desa Rama Dewa, Minggu (24/8) menjelaskan, tujuannya ke Bali kali ini dalam rangkaian Karya Agung "Ngenteg Linggih" di Pura Puseh Desa Rama Dewa, Kecamatan Seputih Rama, Lampung Tengah.

"Karya agung ngenteg linggih ini kita gelar mengingat sudah 50 tahun warga Bali merantau di Lampung, sekaligus melangsungkan upacara "ngenteng linggih" di Pura Puseh kami," jelasnya.

Tujuan utama "mendak tirta" atau memohon air suci antara lain di sejumlah Pura Besar di Bali seperti Pura Luhur Lempuyang, Pura Besakih, Pura Batur, Pura Andakasa, Pura Goa Lawah, Pura Batukaru, Pura Tanah Lot, Pura Batukaru.

"Tirta (air suci) itu akan kami bawa ke Lampung sebagai "paica" (berkah) agar upacara yang kami gelar berjalan lancar," jelasnya seraya menambahkan puncak karya yang akan digelar tanggal 13 dan 14 September 2008 mendatang.



Selain mendak tirta ke sejumlah Pura-Pura besar di Bali, tujuan kedatangan rombongan ini ke Bali juga untuk bertemu dengan Gubernur Bali.

"Kita berharap Bapak Gubernur Bali membantu dan memfasilitasi kami sejumlah sulinggih (pendeta) yang akan "muput" (memimpin) upacara kami di Lampung, Karena terus terang kami kekurangan sulinggih yang muput upacara kami," harapnya.



Perlu diketahui, warga Bali asal Tabanan pertama kali bertransmigrasi ke Lampung pada tahun 1958. Setelah 50 tahun berada di Tanah orang, jumlah orang Bali sudah mecapai ratusan ribu orang.

"Itu baru di satu kecamatan belum di satu Kabupaten. Sementara Lampung sendiri terdiri dari 6 Kabupaten. Orang Bali tersebar di seluruh Lampung," pungkasnya. (nod)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami