search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pengerajin Genteng Kena Imbas Krisis Global
Kamis, 15 Januari 2009, 16:52 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Pengerajin Genteng Kena Imbas Krisis GlobalMusim hujan biasanya menjadi berkah bagi pengerajin genteng di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan. Namun musim hujan di awal tahun ini ternyata tidak mampu menaikan harga genteng. Malahan harga genteng yang biasanya merangkak naik di musim hujan, kini harganya merosot. Menurut Pan Dian, salah satu pengerajin genteng Pejaten, Kamis (15/1) merosotnya harga genteng yang awalnya Rp 950/biji kini menjadi Rp 850/biji ini disebabkan karena krisis global yang melanda dunia sejak akhir tahun 2008 silam.

"biasanya musim hujan seperti sekarang, harga genteng naik karena banyak permintaan, namun musim hujan seperti sekarang ini sepi pembeli, harga genteng pun turun,"jelasnya. Ia pun mengatakan kalau merosostnya harga genteng karena imbas dari krisis global dampaknya baru dirasakanya. Untuk menutupi biaya produksi, dirinya pun tidak menyetok genteng dalam jumlah besar, karena menurut prediksinya permintaan genteng masih minim.

Selain harga genteng yang turun, krisis global juga mengakibatkan harga lobster juga mengalami penurunan. Seperti yang dikatakan I Nengah Ganti (50) nelayan asal Banjar Batulumbang, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg. Ia mengakatan kalau sebelumnya harga lobster per kilonya mencapai Rp 250 ribu, sejak krisis global turun menjadi Rp 200 ribu per kilogram. Ia yang menjadi nelayan sudah turun menurun itu, mengakatan hasil tangkapan nelayan di Batu Lumbang dibeli pengepul yang menjualnya ke Denpasar dan Badung. 

"wisatawan sedang sepi juga menjadi penyebab merosotnya harga lobster ini, karena kebanyakan lobster asal Tabanan dibeli sejumlah restoran besar di Bali,"jelasnya.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami