search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ngaku Ajudan Kapoltabes, Minta Uang Rp 25 Juta
Rabu, 28 Januari 2009, 20:31 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

penipuanKetua Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia (DPD Gapensi) Provinsi Bali, Ir Made Dwipa Kusuma, Rabu (28/01) siang, nyaris kehilangan uang tunai Rp 25 juta. Itu terjadi, setelah seorang pelaku mengaku ajudan Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Gede Alit Widana, meminta uang untuk keperluan pribadi Kapoltabes. Usaha pelaku gagal total, setelah Kapoltabes membantahnya.

Pencatutan nama Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Drs. Gede alit Widana, terjadi pada Rabu (28/01) siang. Menurut Ir Made Dwipa Kusuma, Selasa (27/01), dia menerima via telpon dari pelaku bernomor 081280944499, yang mengaku ajudan Kapoltabes Denpasar.

Ketua DPD Gapensi Provinsi Bali ini awalnya, tidak menyadari bakal ditipu. Karena tutur kata pelaku cukup sopan. Meski percaya, Dwipa Kusuma yang beralamat di kawasan Prof Dr. Ida Bagus Mantra ini, mengaku tidak bisa memberikan uang sebanyak yang diminta pelaku (Rp 25 juta).

“Katanya ajudan Kapoltabes. Dia minta Rp 25 juta untuk keperluan pribadi Kapoltabes. Tapi saya sanggup memberikan Rp 5 juta. Tak apalah,”bebernya, Rabu (28/01) melalui via telpon.

Di akhir kata, pelaku memberikan nomor rekening BCA asal Jakarta. Sesuai perjanjian dengan pelaku, rencana mentransfer uang akan dilakukan Rabu (28/01) sekitar pukul 12.00 Wita.

“Dewi fortuna” tampaknya berpihak kepada Dwipa Kusuma. Sebelum mentransfer, paginya, Dwipa Kusuma bertemu dengan fungsionaris Gapensi, dalam sebuah rapat rutin yang digelar setiap bulannya.

Nah, disanalah Dwipa Kusuma menceritakan pengalaman pribadinya kepada anggota Gapensi. Namun, anggota Gapensi banyak yang meragukan permintaan pelaku dan menduga itu adalah modus penipuan lama. Apalagi, nomor rekening BCA yang diberikan pelaku, berasal dari Jakarta.

Ditengah keraguan, Dwipa Kusuma menyurutkan niat mentransfer uang kepada pelaku. Dia mencoba menghubungi nomor pelaku, namun tidak diangkat-angkat. Inilah yang membuat Dwipa Kusuma semakin yakin, bahwa pelaku adalah penipu. “ Untung saja saya tidak mentransfer, kalau tidak saya tertipu,”ujarnya.

Kapoltabes Denpasar, saat dikonfirmasi, Rabu (28/01), langsung membantah menyuruh ajudannya meminta uang. “Itu tidak benar. Saya tidak pernah menyuruh ajudan meminta uang. Saya akan mengeceknya,”jelasnya.


Kapoltabes menghimbau kepada masyarakat, apabila ada orang yang mencatut nama Kapoltabes atau pun pejabat lainnya, sebaiknya tidak digubris. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami