Mantan Pasien RSJ Bangli Gantung Diri
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Mantan pasien Rumah Sakit Jiwa, Wayan Yoga (23) nekat mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri, Kamis (12/2) sekitar pukul 13.00 Wita di rumahnya Banjar Adat Mekarsari, Dinas Tengah, Kukuh, Marga, Tabanan.
Tubuh korban pertama ditemukan oleh Gusti Ketut Judi (57) tetangga korban dalam posisi tergantung menggunakan seledang di kamar tidur orang tuanya.
Saksi yang selalu menengok keberadaan korban, siang kemarin curiga karena pintu kamar korban dalam keadaan terbuka, namun setelah didekati ternyata korban tidak ada dikamarnya.
Saksi pun curiga, lantas mengecek ke kamar tamu yang sekaligus sebagai kamar tidur orang tua korban, letaknya bersebelahan dengan kamar korban.
Alangkah terkejutnya saksi karena melihat tubuh korban dalam posisi menggantung di pelapon kayu lambang. Karena kedua orang tua korban yakni Ketut Sukanti (50) dan Komang Sempeng (45) sebagai buruh bangunan dan bekerja di Kediri, saksi kemudian memanggil paman korban Ketut Sukantia (55).
Mereka berdua akhirnya menurunkan mayat korban. Sukantia memegang jasad korban sementara Gusti Ketut Judi memotong selendang yang dipakai korban bunuh diri.
Saat mayat korban diturunkan kondisinya masih lemas. Selanjutnya pihak keluarga yang mencari orang tua korban yang bekerja sebagai buruh bangunan di daerah Kediri, Tabanan.
Pihak keluarga juga melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Tak berselang berapa lama petugas Polsek Marga dan Polres Tabanan merapat ke TKP.
Tak kurang Perbekel Desa Kukuh I Ketut Budiarta dan Camat Marga Putu Dian Setiawan ikut ke rumah duka.
Ketut Sukanti ayah korban mengatakan sejak tidak lagi dirawat di RSJ Bangli, kondisi Yoga jauh lebih baik dibanding hari-hari sebelumnya. Ia juga mengatakan anaknya mengalami gangguan jiwa sejak kelas II SMA dan sudah empat kali empat kali dititipkan di RSJ Bangli.
"Karena keterbatasan biaya, perawatan di RSJ Bangli akhirnya kami putus dan Yoga kami rawat di rumah saja," jelas Sukanti yang menggantungkan hidup dari buruh bangunan ini.
Masih menurutnya, kondisi korban satu minggu belakangan ini memang sudah membaik, jauh lebih sehat dan ingin ikut bekerja sebagai buruh bangunan.
Korban mengaku malu terus-terusan minta uang dan memberatkan orang tua. "Tak kami sangka justru ketika anak saya sudah sembuh dia nekat bunuh diri," ujar Sukanti penuh haru.
Kapolsek Marga AKP I Wayan Dastra yang ditemui di TKP mengatakan kematian korban murni karena bunuh diri." Tidak kami temukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," pungkas Dastra.
Reporter: bbn/ctg