search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seminar
Sabtu, 2 Mei 2009, 21:02 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Seratusan pengurus DPD Serikat Pekerja (SP) PLN se-Indonesia terpaksa harus legowo atas penolakan penanggung jaab Kantor Unit Pelayanan PLN Distribusi Bali, soal rencana menggelar seminar bertajuk 'Electric Forum' hari ini, di kantor tersebut.

Ketua Umum DPP SP PLN, Ahmad Daryoko saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dalam seminar itu, kata Daryoko, rencananya mendiskusikan hal-hal yang masih terkait dengan agenda yang dibahas dalam sidang tahunan ADB, di Nusa Dua yang rencananya dibuka Presiden Yudhoyono Senin besok.

"Ya, seminar itu gagal digelar, karena misinya yang dinilai tak sesuai, " ujar Daryoko. Hingga hari ini, keberadaan ratusan peserta seminar terpencar, yang menginap di sejumlah hotel di Denpasar.

Padahal, lanjut Daryoko, dalam seminar ini, pihaknya sudah mengundang sejumlah pakar Australia yang terkait dengan materi pembahasan.Yang unik, dalam seminar yang mengundang utusan DPD SP PLN se-Indonesia itu, utusan Bali keberatan mengatasnamakan DPD.

"Saya bukan utusan dari DPD Bali, tapi dari DPC," ujar sejumlah utusan dari DPC SP PLN kabupaten/kota di Bali. Lho, kok bisa? Setelah ditelusuri, rupanya Ketua DPD SP PLN Bali, Mastika, yang tidak muncul, disebut-sebut karena tak sejalan dengan aspirasi DPC di Bali maupun DPD daerah lain di luar Bali.

Seperti diketahui, misi DPP dan DPD SP PLN adalah menolak sidang ADB di Bali dan mengancam menggelar mogok nasional bila kebijakan privatisasi PLN tidak dicabut. 

Reporter: bbn/sss



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami