search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menpan : “Tidak Perlu Banting Kursi”
Minggu, 3 Mei 2009, 16:11 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Pilkadus dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini haruslah dikembangkan karena murah dan bisa digunakan ribuan kali. Selain itu, tidak perlu lagi ada acara banting kursi lantaran tidak puas dengan hasil pemilihan.

Demikian dikatakan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan), Taufik Effendi dalam arahannya mengatakan pemilihan dengan sistem ini haruslah dikembangkan karena sudah menggunakan teknologi yang murah dan bisa digunakan ribuan kali.

“Hal ini harus dikembangkan. Kita mulai dari Yeh Embang untuk bersinar di seluruh Indonesia,” katanya. Taufik menjamin dengan sistem yang murah dan sederhana ini tidak perlu ada lagi banting kursi, tidak perlu lagi ada yang melotot, tidak perlu ada KPPS, tidak perlu ada tinta dan tanganpun jadi bersih.

“Teknologi ini sangat mudah. Dikampung yang masih banyak buta huruf saja bisa memanfaatkan teknologi, apalagi yang melek huruf di kota,” tandasnya.

Taufik menilai lahirnya sistem e-voting ini merupakan dampak dari kecerdasan yang luar biasa baik kecerdasan intelektual, spiritual maupun emosional. “Kita lihat betapa cepatnya proses tersebut dan murah. Alatnyapun tidak sampai lima belas juta. Saya lihat semuanya puas, bisa tahu siapa yang terpilih dan yang golput dengan cepat. Orang cerdas akan memanfaatkan teknologi ini,” katanya.

Taufik berjanji akan mengabarkan berita ini sampai ke Merauke termasuk Jakarta. “Berita ini harus dikabarkan di Jakarta, kita goyang Indonesia,” tandasnya. Taufik menilai dengan keberhasilan penerapan pemilihan dengan sistem ini membuktikan kalau bupati dan jajarannya mengerti peranannya. “Yang ngerti wewenang itu banyak namun yang terpenting adalah peran,”katanya.

Sementara itu, Bupati Jembrana, I Gede Winasa laporannya mengatakan pilkadus dengan menggunakan KTP SIAK ini dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahan terutama terkait validitas pemilih. “Dengan sistem ini, validitas pemilih dapat terjaga serta penggunaan kertas untuk surat suara sudah digantikan dengan layar sentuh,” katanya.

Winasa menjamin keamanan dan kerahasiaan pemilih lantaran sistem ini sudah dilengkapi dengan beberapa lapis security data. “Saya jamin, kerahasiaan pilihan pemilih dan keamanan data dalam server. Untuk keamanan jaringan saya dibantu oleh BPPT melalui Balai IPTEKNET,” katanya.

Winasa juga menjamin dengan sistem ini pemilih dobel tidak akan mungkin terjadi karena akan ditolak saat verifikasi di bilik suara. “Tidak mungkin akan bisa milih dua kali karena saat di bilik suara sudah ditolak,” terangnya. 

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami