search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Candrawangsa Tampilkan Gamelan Inovatif di PKB 2025
Sabtu, 5 Juli 2025, 19:31 WITA Follow
image

beritabali/ist/Candrawangsa Tampilkan Gamelan Inovatif di PKB 2025.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sanggar Seni Candrawangsa dari Banjar Dalem, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung menampilkan pertunjukan gamelan inovatif dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025.

Penampilan para seniman muda ini berlangsung pada Jumat (4/7/2025) di Panggung Kalangan Angsoka, Art Centre Denpasar. Sanggar seni Candrawangsa membawakan empat garapan seni karawitan dan tari yang kental dengan nilai filosofi Bali.

”Kami menampilkan empat garapan yang terdiri dari tiga tabuh dan persembahan terakhirnya adalah tari," kata Koordinator Sanggar Seni Candrawangsa, I Gede Ananta Diparesta sebelum pentas.

Menurut Ananta, ketiga garapan gamelan inovatif tersebut lahir dari konsep Tapa Prakerti, sebuah filosofi yang berakar dari prosesi Hari Raya Nyepi dan Catur Bratha Penyepian. Maknanya adalah pengendalian diri (tapa) dan kembali ke sifat alami atau murni (prakerti).

”Dari konsep besar tersebut lahirlah 3 garapan musik inovatif yang terbangun atas bagian bagian dari Tri Hita Karana, yaitu Swara Pawitri, Suda Prawerti dan Tepa Slira," lanjutnya.

Garapan pertama berjudul Swara Pawitri, terinspirasi dari prosesi pemelastian pada Hari Raya Nyepi. Musik tabuh ini menyuguhkan kombinasi suara, suasana alam, dan konsep persembahan suci untuk meningkatkan hubungan manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi.

Persembahan kedua bertajuk Suda Prawerti. Tabuh inovatif ini terinspirasi dari prosesi tawur kesanga, menggambarkan kerusakan alam akibat keserakahan manusia. Garapan ini menyuarakan pentingnya penyucian lingkungan dan kesadaran manusia menuju harmoni dengan alam semesta.

Kemudian, garapan ketiga adalah Tepa Slira, karya seni karawitan inovatif yang terlahir dari suasana malam pengerupukan. Karya ini menggambarkan euforia pengarakan ogoh-ogoh, sekaligus pengingat akan pentingnya tenggang rasa di tengah tradisi.

”Sebuah uforia yang menjadi tanda sebuah tenggang rasa yang diabaikan atau diingat," pungkasnya.

Penampilan Sanggar Seni Candrawangsa ini sukses memperkaya ragam seni inovatif di PKB 2025 sekaligus mempertegas eksistensi generasi muda Badung dalam melestarikan seni budaya Bali yang kreatif dan bermakna.

Editor: Redaksi

Reporter: Diskominfo Badung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami