search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dina Agoestina, Luangkan Waktu Merawat Buaya Cacat
Minggu, 27 Desember 2009, 14:17 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Buaya dikenal sebagai binatang ganas dan menakutkan bagi sebagian besar orang. Namun di Denpasar Bali, seorang ibu rumah tangga menyisihkan sebagian waktunya untuk merawat buaya yang sakit dan cacat.

Dalam kesehariannya, Dina Agoestina tak jauh berbeda dibanding ibu rumah tangga pada umumnya. Sebagai seorang ibu rumah tangga biasa, keseharian Dina diisi dengan mengurus rumah dan suami serta merawat tiga orang anak.

Dina menjadi sedikit berbeda dibanding ibu rumah tangga lain di saat mengisi waktu luangnya. Selain mengurus rumah tangga dan merawat tiga orang anak, Dina juga menyisihkan sebagian waktunya untuk merawat buaya cacat.

Bersama dua orang anaknya dan seorang petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Denpasar, siang itu Dina memberi makan puluhan ekor buaya di sebuah tempat penampungan buaya di kawasan Suwung Denpasar.

Tanpa rasa takut, Dina melempar potongan-potongan daging ayam ke arah puluhan ekor buaya berukuran besar dari jarak yang cukup dekat.

Buaya yang dirawat Dina ini hampir semuanya menyandang cacat fisik mulai kehilangan mulut bagian bawah, kehilangan salah satu kaki, berpunggung bongkok, hingga buaya yang sakit-sakitan akibat kurang makan.

 Cacat di tubuh buaya ini ada yang dibawa sejak lahir dan akibat berkelahi dengan sesama buaya, ujarnya.

Puluhan buaya cacat berjenis buaya air tawar dan buaya muara ini merupakan buaya yang berasal dari sebuah taman wisata yang mangkrak di Denpasar dan beberapa tempat lainnya di Bali.

 Buaya ini dirawat dan ditampung di tempat ini karena sebelumnya terlantar tanpa mendapat perawatan yang memadai, jelasnya.

Upaya penyelamatan buaya cacat dan sakit ini, kata Dina, akan terus dilakukan tanpa batas waktu.

Semua mahluk hidup ciptaan Tuhan di dunia layak mendapat kasih sayang dan harus dihargai keberadaannya tanpa kecuali, pungkas Dina. 
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami