Terjadi Penurunan Produksi Hingga 30 Persen
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Volume Produksi hasil perkebunan Bali selama Januari hingga Oktober tahun ini mengalami penurunan rata-rata sekitar 20-30 persen. Penurunan volume produksi hasil perkebunan ini terjadi akibat terjadinya gagal panen akibat dampak hujan yang berkempanjangan. Dimana hasil-hasil perkebunan seperti kopi, kakao dan jambu mete mengalami busuk buah akibat tingginya intensitas hujan.
Kepala Bidang Humas Pemprov Bali Ketut Teneng pada keteranganya di Renon (2/11) menyampaikan penurunan volume produksi hasil perkebunan yang paling tajam mengalami penurunan adalah produksi kakao yang turun mencapai 30 persen.
Menurut Ketut Teneng, penurunan produksi sebenarnya dapat dikurangi jika petani tidak terlambat mendapatkan informasi cuaca dari Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kalau sebelum berbuah dan berbungan sudah dapat informasi maka bisa dilakukan pemangkasan, tetapi setelah berbunga dan berbuah baru mendapatkan informasi maka petani enggan melakukan pemangkasan papar Ketut Teneng.
Ketut Teneng menyebutkan secara rata-rata produksi kakao Bali pertahun mencapai 8 ribu ton. Sedangkan produksi kopi Bali jenis arabika mencapai 3.200 ton dan kopi jenis robusta mencapai 10 ribu ton. Sementara khusus untuk produksi jambu mete Bali mencapai 3 ribu ton pertahun.(mlt)
Reporter: bbn/rob