Setelah melahirkan bayi perempuan di semak-semak pinggir parit, seorang ibu nyaris membuang bayinya. Beruntung ulah nekad ibu tersebut bisa dicegah lantaran diketahui oleh warga.

Dari informasi yang diperoleh, Sabtu (4/12) menyebutkan kejadian tersebut bermula dari kecurigaan Edi Suhadi (45), warga Kelurahan Pendem, Jembrana saat melintas di Jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di sebelah timur Hotel Jati , Sabtu (4/12) sekitar pukul 06.00 pagi.

Saat Edi yang hendak pergi ke sawah mendengar suara di semak-semak pinggir sungai. Awalnya Edi mengira suara itu adalah ular, namun saat dilihat dengan seksama ternyata wanita paruh baya dengan kondisi hamil tua.

Saat didekati, Edi melihat wanita yang mengaku asal Tabanan itu sedang meremas-remas perutnya seperti layaknya orang mau melahirkan.

�Saya tawari untuk saya antarkan ke rumah sakit namun ditolak. Malah saya mau dilempari batu. Dia juga mengatakan kalau bapak dari anak yang dikandungnya itu banyak,� ujar Edi, Jumat (4/12).

Namun lantaran kasihan dan curiga karena ada tas kresek di samping wanita tersebut, Edi memilih menunggui hingga bayi itu lahir. Edi juga melaporkan kejadian tersebut ke petugas samsat yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi.

�Setelah saya laporkan dan hari mulai terang, banyak warga dan polisi yang datang,� tandasnya.

Tidak berselang lama, wanita tersebut melahirkan seorang bayi perempuan.

�Dia malah meninggalkan bayinya beberapa saat dan nekad hendak menceburkan diri ke parit. Namun beruntung, ulahnya itu bisa dicegah polisi dan warga,� terangnya.

Bayi yang baru lahir bersama ibunya kemudian diboyong ke RSUD Negara oleh polisi. Lantaran lokasi kejadian di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk, banyak warga yang kebetulan melintas berhenti untuk melihat kejadian itu.

Polisi lalu memasang garis di lokasi kejadian. Hingga berita ini dibuat, ibu dan anak itu masih dirawat di ruang bersalin RSU Negara. Bayi perempuan yang nyaris dibuang ibunya itu dalam kondisi sehat dengan berat tiga kilogram.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Ketut Suparta yang ditemui di RSUD Negara mengatakan wanita yang saat melahirkan mengenakan baju merah dan celana pendek tersebut mengaku bernama Ni Luh Putu Dani (37) warga Tabanan.

�Dia juga mengaku memiliki dua suami, masing-masing bernama I Made Wirasa dan Putu Setiawan,� terang Suparta. Kasus ini masih diselidiki oleh polisi. (dey)