search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
300 Sungai di Bali Mengering
Selasa, 11 Januari 2011, 16:31 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dari 400 sungai di Bali, hampir 300 sungai kini masuk dalam kategori sungai kering atau tanpa aliran air. Kondisi ini terjadi menyusul mengeringnya sumber-sumber mata air di daerah hulu karena rusaknya vegetasi tanaman di daerah hulu.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bali Anak Agung Alit Sastrawan pada keterangannya di Denpasar (11/1) menyatakan sungai-sungai kering tersebut kini hanya menjadi sungai tadah hujan atau sungai yang hanya mengalirkan air pada musim penghujan. Alit Sastrawan mengakui tengah melakukan upaya rehabilitasi kawasan hulu untuk mengembalikan sumber-sumber mata air tersebut.

"Dengan makin banyak nanam pohon dengan bio-pori ini akan memperbaiki air tanah kita sehingga muncul mata air. Dengan munculnya mata air sungai sungai itu akan kembali berair," ujar Anak Agung Alit Sastrawan.

Alit Sastrawan menyebutkan mengeringnya mata air di daerah hulu tidak saja diakibatkan oleh rusaknya vegetasi tanaman di daerah hulu, tetapi juga tingginya intensitas pengambilan air bawah tanah di daerah hilir. Kondisi ini yang menyebabkan pemerintah provinsi Bali memberlakukan kebijakan menaikkan pajak air bawah tanah hingga 1000 persen.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami