Program Perubahan Iklim Dinilai Hanya Wacana
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Program-program Pemerintah dalam upaya penanggulangan terhadap perubahan iklim selama ini dinilai hanya wacana semata. Penilaian tersebut didasarkan pada belum adanya bukti nyata dari program-program penanggulangan perubahan iklim yang disiapkan oleh pemerintah. Seperti salah satunya target penurunan emisi karbon mencapai 26 persen pada 2020.
[pilihan-redaksi]
Salah satu penggagas Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim Hira Jhamtani saat ditemui beritabali.com di Denpasar (18/3) menyatakan pemerintah justru mengabaikan kearifan local masyarakat, seperti World Silent Day atau hari hening sedunia. Padahal World Silent day, diadopsi dari Konsep Nyepi masyarakat Bali yang telah terbukti mampu mengurangi emisi gas CO2 mencapai 30.000 ton hanya dari kendaraan bermotor dalam sehari.
"seperti misalnya secara verbal kalau ketemu dengan kami, baik mantan menteri lingkungan hidup yang pak Rachmat, maupun teman-teman di provinsi itu sangat mendukung sebenarnya, tetapi ketika kita memerlukan lebih dari kata-kata verbal seperti biasa belum. Saya pikir bahwa pemerintah kurang perhatian, kurang melakukan proses perubahan iklim diluar wacana ia" ucap Hira Jhamtani.
Hira Jhamtani mengungkapkan World Silent Day yang biasa diperingati setiap tanggal 21 Maret sebenarnya bukanya meniru pelaksanaan Nyepi seperti yang dilakukan masyarakat Bali, tetapi hanya mengambil konsepnya semata dengan cara mematikan peralatan elektronik dan penggunaan kendaraan selama 4 jam dari pukul 10 hingga 14.00 Wita, guna mengurangi beban bumi.
Reporter: bbn/mul