Sedikitnya 100 orang pengguna internet Bali hadir dalam perayaan dan kampanye kebebasan informasi, Megibung Netizen Bali, pada Sabtu (16/4) di Denpasar. Mereka menandatangani spanduk berisi tulisan Saatnya Warga Memproduksi Informasi Tak Hanya Mengonsumsi.

Ditandai dengan launching ulang portal jurnalisme warga pertama di Bali, Balebengong.net. "Dalam jurnalisme warga (citizen journalism), warga tidak hanya jadi objek berita, tapi sekaligus subjek. Warga terlibat aktif untuk menulis atau sekadar memberi respon atas sebuah kabar tentang Bali," ujar Anton Muhajir, pengelola Balebengong.net dalam emailnya ke redaksi, Minggu (27/4/2011).

Portal yang dibuat sejak April 2007 ini dikelola bersama-sama oleh Sloka Institute dan Bali Blogger Community (BBC) dengan 125 kontributor yang terdaftar saat ini. Tema yang diangkat beragam seperti kuliner, budaya, jalan-jalan, sastra, dan lainnya. Semuanya dari sudut pandang pewarta warga.

Salah satu komunitas yang juga giat membagi informasi alternative soal Bali adalah Bali Blogger Community (BBC). Jumlah anggotanya kini 500 orang blogger dari berbagai latar belakang seperti ibu rumah tangga, arsitek, desainer, pegawai negeri sipil, dan lainnya.

Jurnalisme warga memberikan kesempatan pada tiap warga untuk menggunakan sudut pandangnya sendiri dalam menulis. Objektivitas bukan hal penting dalam tulisan-tulisan di portal ini. Semua penulis menggunakan subjektivitas masing-masing. Namun semua berdasarkan fakta dan kejujuran (*fairness*). Karena itu pertanggungjawaban tiap kabar ada di penulis masing-masing.

Balebengong.net baru saja terpilih sebagai lima tokoh atau kelompok yang berpengaruh dan memberikan manfaat dari kegiatan online di internet untuk tingkat nasional dari KlikHati.

Kepala Seksi Bidang Teknologi Informasi Dinas Perhubungan dan Infokom Provinsi Bali I Ketut Arimba mengapresiasi kampanye kebebasan informasi melalui balebengong.net. "Jurnalisme warga mendorong kebebasan informasi," katanya. Pemerintah juga menurutnya kini giat memberikan pelatihan internet di sejumlah desa dan mendorong pemanfaatan internet sebagai bursa kerja.

Sebuah hasil survey yang dikeluarkan oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Komunikasi (KPDEKOM) Pemerintah Kota Denpasar tahun 2006 menyatakan bahwa dari 385 responden masyarakat Kota Denpasar, 83.6% terbiasa menggunakan komputer, 45% dari responden memiliki komputer di rumah dan 52% telah mengenal dan menggunakan Internet.Karena itu potensi penyalahgunaan internet sangat besar jika tak didorong beragam kegiatan memanfaatkan internet secara positif.