search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tugas Seorang Anggota Penyelamat Pantai
Sabtu, 11 Juni 2011, 06:29 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Setelah menjadi seorang anggota penyelamat pantai, setiap pukul 6.00 pagi anggota Balawista yang bertugas sudah harus berada di pos jaga. Pekerjaan diawali dengan memasang bendera di tiap titik pantai yang aman untuk berenang.

Jika aman dipasang bendera kuning, kalau tidak aman dipasang bendera merah atau gambar tengkorak. Seperti awal Januari, saat gelombang tinggi, bendera merah sering dipasang. Anggota Balawista melakukan pengawasan ketat, karena sering ada wisatawan yang memaksa berenang.

"Setelah itu semua dikerjakan, pukul 7.00 pagi anggota Balawista yang betugas sudah mulai berjaga, menyiapkan pelampung, jet ski, dan peralatan pengamanan lain," ujar pendiri Balawista, Gde Berata.

Setiap pos diisi tujuh orang anggota yang dibagi dalam dua bagian atau waktu kerja. Kelompok pertama bertugas mulai pukul 7.00 pagi sampai pukul 12.00 siang. Sementara kelompok kedua sampai pukul 19.00 malam.

"Setiap hari Jumat, semua anggota diwajibkan berkumpul di pos utama, kecuali satu petugas yang berjaga di pos masing-masing. Kegiatan kumpul setiap hari Jumat ini biasanya diisi arahan, diskusi, serta pemberian pengetahuan terkait penyelamatan pantai," katanya.

 



Badan Penyelamat Wisata Tirta yang disingkat Balawista ini berdiri sejak tahun 1972 yang digagas oleh I Gde Berata bersama kawan-kawan atas bimbingan serta saran dari Mr. Kevin Weldon dari World Life Saving Australia. 


Foto : Penyelamat Pantai Kuta tempo dulu. Koleksi pribadi Gde Berata.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami