search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Primata Yang Diperdagangkan di Indonesia Dari Alam
Minggu, 20 Mei 2007, 19:58 WITA Follow
image

www.profauna.org

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Lembaga pemerhari satwa ProFauna Indonesia melansir hampir 100% primata yang diperdagangkan di Indonesia berasal dari alam dan bukan dari hasil penangkaran. Kondisi ini yang menyebabkan kini 4 primata Indonesia masuk dalam satus paling terancam punah. Primata tersebut diantaranya Orangutan Sumatra, Tarsius Siau, Kukang Jawa dan Simakubo.

Ketua ProFauna Indonesia Rosek Nursahid saat ditemui di Kuta, Sabtu (2/7) menyatakan tingkat perdagangan primata di Indonesia kini semakin mengkhawatirkan. Apalagi saat ini metode perdagangan primate sangat terorganisir dan tertutup. “ProFauna mengamati mereka tidak lagi mendisply primate itu di pasar. Tetapi mereka menyimpannya dalam gudang-gudang, dalam stok-stok, baru kalau ada pembeli yang serius dan pembeli yang dipercaya mereka baru mengeluarkan stok tersebut.

Sekarang penyelundupan lewat bandara saja bias terjadi,” ungkap Rosek Nursahid. Rosek Nursahid menyampaikan dari hasil inventigasi di lapangan primata yang diperjualbelikan di pasar biasanya dihargai antara Rp. 200.000 hingga Rp 2 juta rupiah. Sementara berdasarkan Undang-undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dinyatakan pelaku perdagangan termasuk yang memelihara satwa dilindungi bias dikenakan hukuman pidana penjara 5 tahun dan denda 100 juta rupiah.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami