search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Puri Ubud Bangun Museum of Marketing 3.0
Senin, 11 Juli 2011, 02:28 WITA Follow
image

http://www.tripandtrick.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Ubud, - Puri Ubud Kabupaten Gianyar, Bali kini membangun Museum of Marketing 3.0 di Ubud. Rencananya museum yang berlokasi di Museum Puri Lukisan ini akan diresmikan pada Jumat (27/5).

Terbentuknya museum unik dan langka ini diprakarsai Hermawan Kartajaya yang didukung penuh keluarga Puri Ubud.

"Keluarga Puri Ubud yang merupakan pendiri dan menjadi tuan rumah museum marketing spiritual yang berada di areal Museum Puri Lukisan ini semakin menguatkan Ubud sebagai daerah tujuan wisata budaya, perdamaian dan spiritualitas," kata Hermawan Kartajaya di Ubud, Gianyar, Bali, Rabu (25/5).

Menurut Hermawan, lahirnya Museum 3.0 ini terinspirasi dari sejarah perkembangan pariwisata Ubud sejak 1930. Dalam perjalanannya hingga kini pariwisata Ubud masih menjaga nilai-nilai spiritual di tengah meraup gemerincing dollar, sehingga tercipta harmoni kehidupan.

"Dalam konsep Hindu, pariwisata Ubud itu merepresentasikan Tri Hita Karana. Dalam bahasa marketingnya, itu sama dengan konsep marketing 3.0," terang Hermawan.

Hermawan menjelaskan, buku yang berjudul Marketing 3.0: From Products to Customers to the Human Spirit garapan Philip Kotler, Iwan Setiawan dan dirinya yang diterbitkan John Wiley & Sons pada Mei 2010 ternyata benar-benar laris manis.

Bahkan dalam hitungan satu tahun, buku itu sudah diterbitkan dalam terjemahan 22 bahasa di dunia.

Dalam buku tersebut, penulis menjabarkan bagaimana marketing atau pemasaran bergerak melampaui pikiran dan hati konsumen dan masuk ke dalam jiwa manusia.

Kata pemasaran belakangan sering memiliki konotasi yang buruk seperti kegiatan promosi sebuah produk dengan tujuan akhir untuk menghasilkan keuntungan.

Berangkat dari itu, dia berusaha memperbaiki citra tersebut, yang menjelaskan bahwa buku ini berisikan penjabaran tentang marketing spiritual dan bisnis yang simpatik.

Judul 3.0 menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran sepatutnya bergerak maju melampaui era rasional (1.0) dan emosional (2.0) menuju era marketing spiritual (3.0) karena konsumen mengidamkan pelaku pemasaran atau marketing yang bertanggung jawab.

Sementara itu, Ketua PHRI Bali yang juga Keluarga Puri Ubud, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati memberikan apresiasi tinggi atas terbangunnya museum marketing 3.0 tersebut. Dengan adanya museum itu, ia berharap mampu semakin menggeliatkan lebih jauh lagi pariwisata Ubud.

 



"Jadi saya berpesan kepada Pak Hermawan agar mengabarkan kepada dunia bahwa ada surga di Ubud. Dengan berdirinya museum ini, kami harapkan Ubud semakin bertambah baik," tandas Tjokorda yang juga Bupati Gianyar ini.

Sumber: mediaindonesia.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami