search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Demo Kecam Pembantaian Orang Utan di Kebun Kelapa Sawit
Kamis, 1 Desember 2011, 19:50 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Nusa Dua. Aksi pembantaian orang utan di kebun kelapa sawit  Kalimantan terus mendapat kecaman. Di Nusa Dua Bali, sekelompok orang hari ini (1/12/2011) mengecam pembantaian orang utan di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan dan wilayah lain di Indonesia.

Aksi demo ini dilakukan oleh sekelompok orang yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Satwa Indonesia. Aksi demo ini digelar di lokasi konfrensi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia di Nusa Dua Bali.

Dalam aksinya para pendemo mengecam praktek pembantaian satwa liar terutama orang utan yang dianggap sebagai hama di perkebunan kelapa sawit. Padahal sejak awal abad 20 undang-undang perlindungan terhadap orang utan sudah diberlakukan.

“Lewat aksi ini kami meminta agar pemerintah dan pihak berwajib segera mengusut tuntas permasalah tersebut. Kami juga meminta agar perusahaan kelapa sawit yang terbukti melakukan pembunuhan satwa liar diberi sanksi hukum yang tegas,” ujar Benfica, koordinator aksi demo.

Berdasarkan data yang disampaikan Jakarta Animal Aid Network, populasi orang utan Borneo atau Kalimantan kini kurang dari 50 ribu ekor atau
tinggal separuh dari jumlah yang ada 60 tahun lalu. Sementara jumlah orang utan Sumatera diperkirakan hanya sekitar 7300 atau menurun 80 persen dalam kurun waktu 75 tahun.

Orang utan dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5/1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang menyatakan, membunuh, menangkap, memindahkan, bahkan melukai salah satu kera langka tersebut adalah ilegal. (dev)
 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami