search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Diperlakuan Rasis, WN AS Minta Bantuan Obama dan SBY
Selasa, 18 Desember 2012, 08:47 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Merasa mendapat perlakukan rasis dari pejabat di Kementerian Sosial, seorang warga negara Amerika Serikat yang tinggal di Bali, Eli Gattenio, berkirm surat kepada Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Surat ini dikirim Eli pada 17 Desember lalu. Surat untuk Obama dan SBY ini dikirim lewat email president@whitehouse.gov dan email presiden@ri.go.id. Dalam surat yang dikirim itu, Eli menjelaskan bahwa ke empat anaknya saat ini ditahan dan dijadikan sebagai sandera oleh oknum pejabat di Kementerian Sosial Indonesia.

"Ke empat anak saya saat ini ditahan dan dijadikan sebagai sandera oleh pejabat korupsi yakni seorang direktur di Kementerian Sosial Indonesia. Dia secara ilegal dan tidak benar menggunakan fasilitas pemerintah yang tidak cocok untuk anak-anak saya, dan ini sudah berjalan 10 (sepuluh) bulan. Oleh pejabat ini saya juga mengalami perlakuan rasisme, diskriminasi, pemerasan dan juga penahanan,"jelas Eli di rumahnya, di jalan Dewi Kunti, Seminyak Kuta (19/12/2012).

Menurut Eli, Komisi Hak Asasi Manusia dan Polisi mengetahui kasus yang dialaminya. "Meskipun mereka mengakui kejahatan yang dilakukan terhadap anak-anak saya dan diri saya namun  tidak bisa mengambil tindakan, serta tidak ada tindakan yang diambil oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta yang memperlakukan saya sebagai persona non grata ( orang yang tidak diinginkan hadir di suatu tempat atau negara),"ujarnya.

Kedutaan Amerika di Jakarta, kata Eli, memperoleh informasi yang salah. Dimana informasi itu didapatkan dari Direktur Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan pekerja Migran, Akifah Elansary.

"Pejabat ini menggunakan jabatan dan kedudukan untuk menyalahgunakan kekuasaan. Kasus ini bukan hanya mengenai hak asuh perwalian anak saja, namun ini adalah menyangkut politik dan kasus HAM.

Kejahatan ini sengaja dilakukan terhadap anak-anak dan saya, oleh oknum di Departemen Sosial dan polisi korup yang menyalahgunakan kekuasaan dan demi mencari keuntungan dan kepentingan pribadi,"papar Eli yang mengaku frustasi karena dipisah selama 10 bulan dari ke empat anaknya. Lewat surat ini Eli berharap bantuan baik dari Presiden Obama maupun SBY. "Satu Kementerian Sosial sudah tahu bahwa apa yang dilakukan oleh oknum pejabat itu salah, tapi tidak ada yang berani bicara,"ujar Eli. Kasus yang dialami ELi berawal saat Eli Gattenio bercerai dengan istrinya yang bernama sari soraya ruka pada bulan Mei 2010 lalu.

Sejak itu Eli menjadi orang tua tunggal mengurus sendiri keempat putrinya yang masih dibawah umur yakni Indigo Gattenio (11), si kembar Hope dan Joy (9), serta Nadia yang masih berumur 3 tahun. Pada 17 Februari 2012, ke empat anaknya dibawa paksa mantan istrinya ke Jakarta tanpa sepengetahuan dan seijin dirinya. 
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami