search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Warga Bali Ngamuk, Tebang Pohon Blokir Jalan Utama
Selasa, 29 Januari 2013, 19:23 WITA Follow
image

maps.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Ribuan warga di Desa Temukus Kabupaten Buleleng, Bali mengamuk yang dipicu persoalan sengketa tanah kuburan. Massa emosi kemudian menebangi pohon dan memblokir akses jalan utama Singaraja-Gilimanuk sehingga menimbulkan kemacetan panjang hingga 5 kilometer serta melumpuhkan akses jalan selama tiga jam lebih.

Amuk ribuan warga ini terjadi usai mereka menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Singaraja, Selasa (29/1/2013). Kemarahan massa dipicu persoalan sengketa tanah kuburan seluas 60 are atau 6000 meter persegi yang merupakan tanah adat namun diklaim milik penggugat Made Sueca. "Kami mendapat telefon warga mengamuk memblokir jalan dan menebang pohon," ujat Gede Harja Astawa kuasa hukum warga Temukus,  Selasa (29/1/2013).  

Awalnya, Astawa bersama sejumlah warga hendak menyampaikan aspirasi warga ke Koalisi Masyarakat untuk Pilgub Bali di Denpasar, namun mendengar informasi amuk massa itu ditengah jalan mereka langsung balik ke Buleleng.

Menurut Astawa, ribuan warga baik tua maupun muda yang masih berpakaian adat mengamuk, lantaran kecewa tanah kuburan milik warga diklaim warga luar desa mereka yang diduga dibekingi investor. Beruntung amuk warga segera diredam setelah Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana datang ke lokasi untuk menenangkan warga yang naik pitam tersebut.

Pasca kejadian dan untuk mengantisipasi amukan warga meluas, Petugas Dalmas Polres Buleleng hingga sore ini  masih menjaga ketat lokasi yang menjadi amuk massa. Meski sudah mulai kondusif, pihak kepolisian Polres Buleleng meminta warga untuk membuka akses jalan yang diblokir dengan pohon-pohon yang melumpuhkan akses jalan selama tiga jam lebih akibat kemacetan panjang hingga 5 kilometer lebih.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami