search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Imigrasi Geger, Puluhan Imigran Gelap Kabur
Minggu, 30 Juni 2013, 20:52 WITA Follow
image

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kantor Imigrasi Denpasar geger. Puluhan imigran gelap asal Iran, Turki, Suria, yang ditampung di beberapa Hotel di Denpasar, kabur. Hanya 6 orang saja yang tinggal menetap di Hotel. Diduga mereka kabur karena tidak betah tinggal di Indonesia.

Informasi terbaru yang diterima, Minggu (230/6), dari 98 Imigran gelap itu, yang tersisa (6 orang, red) kini berada di kantor Imigrasi Denpasar di kompleks perkantoran
Renon. Sumber terpercaya menegaskan bahwa imigran asal Timur Tengah yang kabur itu sempat memukul petugas imigrasi.

"Staff imigrasi kan orangnya kecil-kecil dan tidak ada polisi yang mengawal. Jadi saat mereka lari mereka sebelumnya memukul petugas dengan berbagai benda keras,"ujar salah seorang petugas yang wanti-wanti namanya tidak dionlinekan.

Namun kata petugas tadi, pihak imigrasi sejatinya sudah berusaha memburu imigran gelap yang kabur. Sedangkan yang masih menunggu giliran deportasi, kini sedang dalam pengawasan.


Kasi Infokom Imigrasi Denpasar, Saroha Manullang, membenarkan bahwa imigran gelap itu masih tersisa enam orang. Sedangkan yang lainnya sudah ada dideportasi.

Sebagaimana diketahui, 98 imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak mencari suaka (assylum seekers) ke Australia sempat diinapkan di sejumlah hotel di Denpasar.

Penempatan imigran di sejumlah hotel sempat menjadi pertanyaan sejumlah pihak. Namun pihak imigrasi menegaskan bahwa penempatan imigran yang ditangkap Polair Polda Bali itu di hotel karena karena rumah detensi imigrasi (rudenim) saat itu sedang full atau over kapasitas.

"Demi alasasan kemanusian mereka saat ini kita titipkan di sejumlah hotel," tandas Saroha Manullang, kala itu.

Pun demikian, bukan berarti mereka tanpa pengawasan. Namun imigran gelap itu dipantau penuh oleh petugas imigrasi dibantu aparat kepolisian. Disampaikan humas imigrasi, dari 98 orang itu 22 orang di tempatkan di Hotel Oka, 42 orang di Hotel Warta di Jl. Diponegoro dan di Hotel Barito di Jl. Sidakarya sebanyak 34 orang.

Sebelumnya, Direktorat Polisi Perairan (Polair) Polda Bali mengamankan 98 imigran dari Timur Tengah di perairan Selat Badung, satu mil dari Pelabuhan Benoa, Minggu (12/5).

Diperkirakan,  imigran ini mau mencari suaka ke Australia. Para imigran diantaranya berasal dari Iran, Turki dan Suriah tersebut diamankan sekitar pukul 05.00 dini hari, setelah polisi yang melakukan patroli curiga terhadap kapal tanpa identitas berlayar di Perairan Selat Badung. Dari pemeriksaan, didapati sekitar 100 imigran berada di palka kapal yang umumnya dipakai menyimpan ikan atau barang. (Spy)

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami