Denpasar Festival Memberikan Kebahagiaan untuk Masyarakat Kota Denpasar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
”Hal ini akan memberikan peluang bagi insan kreatif, sehingga apa yang menjadi Visi Kota Denpasar akan mendaji kenyataan. Syarat menjadi kota kreatif salah satunya Pemerintah diharapkan menyediakan tempat maupun ajang untuk menampilkan bakat dan inovasi yang kreatif dari masyarakatnya, dan ajang tersebut salah satunya di event Denpasar Festival”
Kota Denpasar merupakan komunitas yang sangat heterogen, hal ini bisa diamati dengan komposisi penduduk dari berbbagai macam Agama maupun dari berbagai suku dan Ras yang ada di Indonesia bahkan Dunia. Tetapi tidak semua masyarakat beruntung dengan pandapatan yang memadai, banyak masyarakat kesehariannya untuk memperoleh penghasilan yang cukup memmadai diperlukan perjuangan yang cukup keras. Hal tersebut menyebabkan masyarakat perkotaan sulit untuk memperoleh hiburan yang sangat murah bahhkan gratis.
Dengan memberikan hiburan terhadap masyarakat maka setidaknya memberikan “kebahagiaan” bagi mereka, walaupunn ukuran kebahagiaan seseorang sangat relatif, disamping itu indikator kebahagiaan juga masih sulit ntuk dijadikan acuan, tetapi paling tidak sudah ada langkah-langkah menuju ke arah sana.
Jika membahas masalah kebahagiaan, penting kirannya melihat sejumlah kebutuhan dasar manusia, ada beberapa hal yang harus dipenuhi jika ingin bbahagia, oleh Abraham Maslow ada beberapa hirarki kebahagiaan antara lain fisiologi, keselamatan (tempat tinggal, pekerjaan, sehatan) hinhha perasaan mencintai, dihargai dan juga moralitas.
Salah satu Negara yang menggunakan indikator kebahagiaan adalah Negara Bhutan walaupun Negara ini dianggap terisolasi tetapi cukup dikenal karena mengukur kemajuan negaranya dengan Gross National Happiness (GNH) dan beberapa indikator kebahagiaan antara lain, kesejahteraan psikologis, kesehatan, keseimbangan waktu, vitalitas, hubungan seni dan budaya, hubungan sosial, pendidikann dan kesehatan, standar hidup, serta pemerintahan yang bersih.
Jikan GNH mulai dipakai alternatif untuk melengkapi indikator kesejahteraan dan kemajuan suatu Negara, sepertinya tidak tertutup kemungkinan dipakai juga oleh Pemerintah Daerah. Sedangakan kebahagiaan oleh Eric Weiner penulis buku The Geografhi of Bliss mengatakan bahwa kebahagiaan bersifat rasional yang artinya kebahagiaan lebih banyak tekait dengan orang lain, teman, tetangga, atau bahkan seseorang yang nyaris kita tidak pernah perhatikan, termasuk juga Pemerintah. Yang juga berarti kebahagiaan tiidak hannya dinikmati oleh banyak orang.
Sudah menjadi kewajiban Pemerintah Kota untuk bisa memberikan kebahagiaan kepada masyarakatnya, jikalau dikaitkan dengan apa yang telah dilakukan Pemerintah kiranya dengan menciptakan ruang publik akan memberikan kesempatan bagi wargannya untuk kreatif, salah satunya adalah event tahunan Denpasar Festival. Berawal dari Gajah Mada Town Festival : Inspirational Memories (2008), Embracing Tomorrow – Menyongsong Masa Depan Gemilang (2009), kemudian Buana Citra Kara – Ranah Bertabur Kreasi dan Prestasi (2010), disusul Baris: Refleksi Semangat Heroisme Kota (2011), Denpasar Kotaku, Rumahku (2012) dan yang baru lalu Denpasar Kotaku, Rumahku – Creative In Motion.
Dengan adanya ajang Denpasar Festival yang sudah bergulir sebanyak 6 kalinya, terlihat geliat masyarakat untuk terus melakukan kreatifitas baik itu kreatifitas kuliner, tekstil, tanaman, teknologi maupun design dan fashion.
Dari ajang Denpasar Festival ini juga masyarakat memperoleh suguhan hiburan secara gratis di setiap akhir tahun dengann harapan tingkat “kebahagiaan” yang dirasakan oleh masyarakat semangkin bertambah sehingga mampu berkarya dan berinovasi yang lebih kreatif di masing-masing bidangnya.
Reporter: bbn/net