Ditangkap Polisi, Pembunuh Warga Amerika Serikat Menangis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Aparat kepolisian Polresta Denpasar berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan terhadap seorang warga negara Amerika Serikat. Saat hendak dimasukkan ke sel tahanan, seorang pelaku pembunuhan tiba-tiba menangis. Multazumaulawi, salah satu tersangka pembunuhan warga Amerika Serikat, Paul Robb, tiba-tiba menangis saat digiring menuju sel tahanan Polresta Denpasar. Pria asal Lombok yang menjadi dalang dalam pembunuhan Paul Robb Lataurell di jalan Banteng, Denpasar pada 17 Januari lalu, terus menangis saat di kawal petugas menuju sel tahanan Polresta Denpasar.
Sambil menangis, Multazumaulawi mengucapkan kata-kata penyesalan telah melakukan pembunuhan terhadap warga asal Amerika tersebut. Selain menangis, saat bertemu pelaku lainnya Marsianus Asal Flores, keduanya nyaris adu jotos saat terlibat adu mulut dan saling menyalahkan. Beruntung polisi cepat memisahkan dua tersangka ini.
"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kedua tersangka, motif dari pembunuhan ini karena dilatarbelakangi oleh rasa cemburu. Tersangka Multazumaulawi, nekat menghabisi nyawa Paul Robb Lataurell lantaran dipaksa untuk berhubungan intim sesama jenis. Sementara peran dari tersangka lainnya yakni Marsianus adalah merapikan lokasi pembunuhan dan membawa kabur sebuah mobil kijang inova milik korban ke daerah Lombok untuk dijual," jelas Kapolresta Denpasar, Kombespol Djoko Hariutomo.
Marsianus diberi upah oleh tersangka sebesar Rp 20 juta untuk membawa barang bukti mobil ke Lombok untuk dijual. Hasil penjualan mobil kemudian dibelikan 3 buah sepeda motor, beberapa telpon genggam dan televisi.
Kedua tersangka mengaku baru mengenal korban dua hari. Dari perkenalan tersebut korban mengajak keduanya ke tempat kos korban di jalan Banteng Denpasar.
Warga Amerika Paul Robb ditemukan tewas bersimbah darah dengan 65 tusukan, pada Senin 17 Februari 2014 lalu di kamar rumah kontrakannya di jalan Banteng nomor 2 E Denpasar.
Reporter: bbn/psk