Bandara Internasional Buleleng Timbulkan Gagap Budaya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Kehadiran Bandara Internasional Buleleng akan menimbulkan gagap budaya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan berbagai persiapan, sebelum bandara ini dibangun di Buleleng. "Kehadiran Bandara Internasional Buleleng ini sudah pasti akan menimbulkan culture Shock (gagap budaya). Ini jika kita tidak mempersiapkan secara komprehensif baik itu software, hard ware, maupun man ware," ujar ahli infrastruktur asal Bali yang juga calon DPD Bali 2014-2019, AA Putu Ngurah Wirawan, di Denpasar (13/3/2014).
Menurut Ngurah Wirawan atau yang biasa disebut NW, penyaiapan hardware dan software sudah dalam bentuk paket-paket referensi yang dimiliki oleh pemerintah dan para profesional.
"Namun untuk penyiapan man ware, tidak terbatas pada kesiapan para pelaku kebandaraan saja, tapi juga perlu dipersiapkan masyarakat sekitar bandara internasional dan masyarakat sekitar aero city (kota baru sekitar bandara) dan masyarakat Buleleng pada umumnya,"jelas pria yang sudah berpengalaman membangun banyak infrastruktur berat di dalam dan luar negeri ini, mulai bandara, jalur kereta api, hingga transportasi perkotaan.
Ngurah Wirawan menambahkan, kesiapan masyarakat dalam menerima bandara internasional baru di wilayah Buleleng sangat penting, agar saat beroperasional, masyarakat betul-betul siap menerima kehadiran bandara bertaraf internasional di wilayahnya.
"Jangan sampai seperti Bandara Internasional Lombok. Bandara sudah selesai dibangun, namun masyarakat setempat belum siap dengan kehadiran bandara baru tersebut. Akibatnya terjadi gagap budaya di bandara tersebut. Masyarakat sekitar banyak yang belum mengerti berbagai aturan yang harus ditaati jika ada dalam lingkungan bandara," ujarnya.
Sebelum Bandara Buleleng dibangun, berbagai pelatihan diperlukan agar pada saat bandara internasional siap dioperasikan, pekerja bandara tidak dimonopoli oleh orang-orang dari luar Buleleng.
"Demikian juga dengan peluang bisnis yang ada, seperti bidang pariwisata, Transportasi, perdagangan kecil menengah dan sebagainya, harus merupakan lapangan kerja yang dikuasai oleh rakyat Buleleng,"ujarnya.
Reporter: bbn/psk