search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Antisipasi PSK Dolly, Pemkab Buleleng Razia Pendatang
Sabtu, 24 Mei 2014, 10:34 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Pemerintah Kabupaten Buleleng akan melakukan upaya razia tertib kependudukan terhadap warga atau penduduk pendatang atau duktang. Tindakan ini sebagai langkah antisipasi mencegah masuknya para Pekerja Seks Komersial dari Dolly Jawa Timur masuk wilayah Buleleng, pasca penutupan lokalisasi tersebut.

Lokasi Prostitusi terbesar di asia Tenggara Doly yang berlokasi di Kota Surabaya Jawa Timur menurut rencana akan ditutup oleh Pemkot Surabaya  tanggal 9 Juni mendatang. Yang menjadi kekhawatiran pasca penutupan itu adalah  migrasi  para pekerja seks komersial atau PSK ke sejumlah daerah termasuk ke Bali dan Buleleng pada Khususnya.

Mengantisipasi hal itu, Pemkab Buleleng mengaku akan melakukan razia kependudukan terhadap penduduk pendatang atau Duktang.

Menurut Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, upaya razia kependudukan ini akan melibatkan sejumlah komponen, mulai dari Pol PP, Aparat Kepolisian, aparat Desa hingga masyarakat.

“Dalam razia nanti kita akan libatkan semua komponen, karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga antisipasi masuknya PSK dari Dolly pasca penutupan nanti bisa kita lakukan sejak awal”, katanya (24/5/2014).

Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra yang juga Ketua KPAD Buleleng mengatakan, salah satu kekhawatiran masuknya PSK Dolly ke Buleleng yakni terjadinya peningkatan kasus HIV/Aids. Mengingat selama ini lanjut Sutjidra, peningkatan kasus Aids yang selama ini ditemukan di Buleleng merupakan dampak dari migrasi PSK.

“Takutnya nanti jika adanya PSK yang bermigrasi ke Buleleng, akan menimbulkan dampak negatif khususnya untuk penyebaran HIV Adis, jadi kita harus cegah dari awal”, ungkap Sutjidra.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami