search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pastika : Pilih Presiden dengan Rasional, Bukan Emosional
Sabtu, 7 Juni 2014, 07:45 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, meminta kepada masyarakat Bali agar memilih presiden dengan rasional, bukan dengan pendekatan emosional.

Hal itu disampaikan Mangku Pastika dalam sambutannya di acara deklarasi dan pengukuhan tim pemenangan Prabowo – Hatta yang digelar di lapangan Bajrasandi Renon, Denpasar, Bali, Jumat (6/6/2014) sore.

Gubernur Pastika menekankan agar masyarakat Bali rasional dalam menentukan pilihan. Jangan dengan pendekatan emosional. Meski pulau Bali kecil, namun nama Bali sangat besar di dunia.

"Saya harapkan seluruh komponen masyarakat Bali agar menggunakan hak pilih yang rasional dan penuh kesadaran agar tidak tersesat selama 5 tahun kedepan. Kita harus menggunakan akal sehat dalam menentukan pemimpin. Pemimpin yang bisa menjaga martabat. Pemimpin yang bisa membangkitkan bangsa Indonesia agar lebih baik," pinta Pastika.

Gubernur Pastika berharap agar masyarakat Bali bisa melaksanakan pemilu dengan sebaik–baiknya dengan kesadaran. Hindari kampanye hitam dan negative.

"Mari kita songsong pesta demokrasi dengan semangat menyamabraya (bersaudara). Walau sekarang berbeda pilihan, setelah pilpres kita tetap bersatu padu menjaga Bali," harapnya.

Sementara Calon wakil presiden, Hatta Rajasa meminta masyarakat luas agar memilih pemimpin yang memiliki visi ke depan. Senada dengan Pastika, Hatta juga meminta masyarakat agar rasional dalam menentukan pilihan pemimpinnya dalam pilpres mendatang. "Masyarakat agar rasional dalam menentukan pemimpinnya. Jangan memilih pemimpin dengan pendekatan emosional," pinta Hatta.

Pemimpin kedepan, kata Hatta harus bisa menciptakan kemandirian bangsa dan sanggup menghadapi tantangan – tantangan Global. Menurut Hatta, dalam membangun kemandirian dilakukan dengan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan melindungi tumpah darah Indonesia.

"Kemandirian harus disikapi untuk sanggup menghadapi tantangan – tantangan Global. Karena itu rakyat harus memilih pemimpin yang memiliki visi ke depan," tegasnya.

Hatta juga berpesan agar semua pihak nantinya dapat menerima hasil pilpres. Jangan sampai hasil pilpres dapat mecah belah persatuan.

"Jangan sampai hasil pilpres membuat ada yang terluka, kemudian berujung pada perpecahan di antara sesama," tandasnya.

 

 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami