search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Roberta Gamba Akan Serahkan Seluruh Koleksi Pratima Ke APBD
Kamis, 2 Oktober 2014, 08:01 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Roberta Gamba, seorang warga negara Italia yang selama ini dikenal mafia Pratima akhirnya berjanji akan menyerahkan seluruh koleksi Pratima dan barang seni lainnya kepada Aliansi Pelindung Budaya Daerah (APBD) Bali.

Hal itu disampaikan pengacara Roberto Gamba, Yacob Antolis yang didampingi rekan dekat Roberto Gamba yakni Made Sumarta berdasarkan surat pernyataan Roberto Gamba yang diserahkannya kepada pimpinan dan anggota APBD Bali di Tukad Citarum Denpasar, Rabu 1 Oktober 2014.  

Menurut Yacob, Roberto Gamba tidak percaya dengan pemerintah ataupun aparat karena banyak barang seni milik Gamba yang dititipkan diinstansi pemerintah, namunjustru banyak yang hilang dan ditukar. 

"Roberto Gamba ada keraguan kepada pihak pemerintah maupun aparat. Seperti dititipkan di Rubasan, banyak Pratima tertukar dan hilang," kata Yacob seperti yang diucapkan Roberto Gamba kepadanya. 

Terkait mekanisme dan teknis penyerahan seluruh Pratima yang dimiliki Roberto Gamba, Yacob mengaku menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada pihak APBD. 

"Kita sudah berjanji mengundang beliau (Mr Gamba) namun kini dia sedang di Singapore karena ada urusan. Dalam surat peryataan yang dibuat Gamba, semuanya akan diserahkan asal jangan orang per orang," jelasnya.

Koordinator dan penggagas APBD Bali, Ketut Resmiyasa menyambut gembira niat baik Roberto Gamba yang mau menyerahkan seluruh Pratima dan benda sakral lainnya kepada lembaga yang dipimpinnya. 

"Kita masih bergerak on the track dan dijalur yang benar. Kita hanya menampung Pratima itu, nanti mau diserahkan lagi itu kita bahas lebih lanjut," ungkapnya.

Resmiyasa yang didampingi Ngurah Harta selaku pendiri APBD Bali berharap kedepannya tidak ada pencurian lagi benda-benda sakral sehingga mencoreng serta melemahkan taksu magis Bali.

"Keinginan aliansi ini agar Pratima ditaruh dan dipajang di Museum Bali dengan baik, sehingga bisa menjadi sebuah peristiwa sejarah, pendidikan bagi generasi muda berikutnya," harapnya.

Ditanya kapan realisasi penyerahan ratusan benda sakral dan seni bersejarah itu, Resmiyasa mengaku dalam waktu dekat dan secepatnnya, pihaknya bersama tim Roberto Gamba akan mendatangi Polda Bali untuk menyelesaikan hal ini. 

"Realisasi penyeharan Pratima berupa benda-benda cagar budaya dan sakral bersejarah itu tergantung kecepatan tim verifikasi bekerja nanti," tegasnya.

Terkait kecurigaan sejumlah pihak bahwa Pratima yang akan diserahkan Roberto Gamba akan disalahgunakan seseorang untuk dibisniskan kembali, Resmiyasa menepis keras hal itu dan mengaku tunduk kepada UU 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya.


 
"Jika negara tidak bisa memenuhi kewajiban, iya kita bangunkan museum. Tapi siapa yang mau. Keinginan kita tetap ditaruh dimuseum UPT Bali," tandasnya. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami