search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Siswa SMU 3 Denpasar Buat Plastik Berbahan Biji Rambutan
Rabu, 29 Oktober 2014, 08:25 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Berawal dari keperihatinan terhadap banyaknya sampah plastik, seorang siswa SMUN 3 Denpasar I Wayan Krisna Adijaya berinovasi membuat bioplastik dari biji rambutan

Krisna Adijaya memaparkan, bahan dasar bioplastik memerlukan senyawa polimer yang bahan bakunya mengandung selulosa, pati atau karbohidrat yang berasal dari tumbuhan dan  produk limbah industri budidaya (pertanian, perkebunan, kehutanan). Salah satu bagian buah yang mengandung zat pati adalah biji buah rambutan. Biji buah rambutan mengandung pati sebesar 25%. Oleh karena itu rambutan dapat dijadikan bahan bioplastik yg bersifat biodegredable.  

”Selama ini sampah biji buah rambutan tidak termanfaatkan dan terbuang percuma” jelasnya.

Krisna Adijaya menjelaskan Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen. Dengan 3 tahapan. Tahapan tersebut yaitu pembuatan ekstrak pati, proses penambahan suspensi pati pada kombinasi kitosan dan gliserol dalam pembuatan edible film dan Pengujian bioplastik menyangkut kelarutan dalam air (%), Sifatmekanikbioplastik (Mpa), kerapatanspora (spora/0,1 ml) dan luas koloni jamur (mm2). 

Dalam uji jamur menunjukkan bahwa bioplastik dari biji rambutan sangat mudah diurai oleh jamur sehingga sangat ramah lingkungan. “dalam 4 sampai 5 hari jika bioplastik diletakkan ditanah maka akan terurai, sangat beda dengan plastic konvensiaonal” ungkapnya.

Dalam penelitian yang dilakukan di Laboratorium Kimia, Gedung 60, Pusat Penelitian Fisika LIPI Bandung  dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Universitas Udayana pada  tanggal 21 April sampai 24 Oktober 2014 menghasilkan beberapa kesimpulan.

Pertama, Kombinasi biji buah rambutan (Nephelium lappaceum) dengan kitosan dan gliserol dapat dimanfaatkan sebagai bioplastik (plastik biodegradable) yang ramah lingkungan. 

Kedua, kombinasi yang efektif untuk meningkatkan daya tahan bioplastik terhadap (kelarutan, degradasi/ dayatahan terhadap jamur) dan elastisitas bioplastik (regangan putus, modulus elastisitas) darikombinasi pati dari biji rambutan (Nephelium lappaceum*)dengan kitosan dan gliserol adalah perlakuan KG 0,6 P 1,0 yaitukombinasikitosan 1 %, gliserol 0,6 %, pati 1,0 % dan perlakuan KP 0,34 yaitukombinasikitosan 1 %, gliserol 0 %, pati 0,34 %. 

Selama berabad-abad plastik konvensional yang terbuat dari petrolium, gas alam atau batu bara tersebut dituding sebagai biang pencemar lingkungan karena sulit terurai di alam. Dampaknya plastik menumpuk di permukaan bumi dan mengeluarkan emisi gas rumah kaca. 

“Kini orang-orang sudah mulai berfikir tentang bioplastik yang bersifat biodegredable,” kata Krisna Adijaya.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami