search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemandu Bali Adventure Dinilai Tidak Profesional
Jumat, 7 November 2014, 07:12 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Wisatawan asal India bernama Bhavik Shah tewas saat sedang bermain rafting atau arung jeram di Sungai Ayung, Gianyar, Bali. Pemandu rafting yang bertugas dinilai tidak profesional sehingga menyebabkan korban tewas.

"Rekan korban sudah berulang kali menegur pemandu tersbut dan menunjukkan lokasi kemungkinan hilangnya korban. Tetapi tetap saja dilakukan pencarian di luar lokasi. Ini aneh, dimana standar SOP mereka dalam bekerja," Kata IB Parta Adnyana, Ketua DPD Gabungan Pengusaha Tirta dan Bahari (Gahawisri) Bali, Kamis (6/11/2014). 

Menurut Parta Adnyana, jika pemandu menjalankan prosedur penyelamatan pasca hilangnya korban saat itu, ia yakin korban dapat diselamatkan. Kemungkinan, pemandu dari perusahaan Bali Adventure tidak pernah mengikuti standar penyelamatan. 

"Perusahaan besar, mestinya para pemandu tahu cara penyelamatan atau cara pencarian bilamana terjadi insiden," jelasnya. 

Melihat pengalaman ini, ia yang terjun melakukan pencarian bersama tim SAR berharap bentuk usaha yang berhubungan dengan wisata air, apapun bentuknya seluruh pemandu harus mengusai SOP. 

"Untuk saat ini, kita masih kumpulkan bukti-bukti. Apakah perusahaan yang bersangkutan kita kenakan sanksi, akan dipertimbangkan nanti," harapnya.

Sebelumnya diberitakan, berniat menikmati bulan madu, wisatawan asal India bernama Bhavik Shah bersama istrinya Khayati Bhavik Shah justru tewas saat sedang bermain rafting atau arung jeram di Sungai Ayung, Gianyar, Bali. 

Tewasnya Bhavik diduga akibat lamban dan lalaian pemandu dari pihak pengolala arum jeram Tirta sungai Ayung. Korban awalnya bersama keluarga dan istrinya Khayati Bhavik Shah, sedang menikmati derasnya arus sungai. 

Di pusat air deras pada titik curam, tiba-tiba perahu karet yang dibawa korban membentur batu dan sempat terguling, saat itu sudah diketahui korban hilang. Namun karena derasnya air dan dasyatnya teriakan rekan-rekan korban, hingga tidak memperhatikan kalau satu dari mereka hilang. 

Saat diketahui korban tidak ada, salah seorang pemandu yang berinisial I Wayang Rsn justru tidak terlihat panik dan memilih mencari korban dengan tidak melakukan penyisiran di pusat dugaan terjadinya kemungkinan korban hilang.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami