search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jelang Eksekusi, Myuran Jadi Sensitif dan Temperamental
Jumat, 13 Maret 2015, 00:00 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dua napi kasus narkoba warga negara Australia Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, kini tengah menunggu pelaksanaan eksekusi mati di Lapas Kerobokan. Bagaimana kondisi mereka jelang eksekusi mati ?

Hingga hari ini, belum ada kepastian kapan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan akan dieksekusi mati. Keduanya masih berada di Lapas Kerobokan sambil menunggu proses pemindahan ke Nusa Kambangan, lokasi pelaksanaan eksekusi mati.

Pelukis yang juga kartunis Bali, Kadek "Jango" Pramartha merupakan sahabat dari Myuran Sukumaran. Ia dan Myuran akrab ketika sempat bertemu di Lapas Kerobokan beberapa bulan lalu. Jango mengatakan, jelang eksekusi mati, ia mendapat informasi bahwa kondisi kejiwaan Myuran Sukumaran kini agak labil.

"Saya dapat info dari rekan yang membesuk Myuran, yakni Paul, bahwa kondisi psikis Myuran SUkumaran belakangan agak labil. Ia menjadi sangat sensitif dan lebih temperamental dibanding sebelumnya,"jelas Jango, kepada beritabali.com, (23/2/2015).

Myuran sendiri dikenal sebagai napi yang punya talenta seni lukis dengan hasil karya yang cukup bagus. Pelukis yang juga kartunis Bali, Kadek "Jango" Pramartha mengatakan, ia secara pribadi kenal Myuran sejak 4 bulan lalu. Saat itu ia diminta ikut ke Lapas Kerobokan oleh rekannya seorang dosen ISI Denpasar dan perwakilan Konsulat Australia di Bali untuk melihat aktivitas sanggar seni para napi.

"Saat itu saya melihat satu hasil karya lukis yang amat menarik perhatian saya, saya lihat lukisan itu sangat bagus, saya tanya siapa yang lukis. Lalu saya tahu itu hasil karya Myuran Sukumaran,"ujar Jango.

Sejak saat itu, Jango mengaku sering berkomunikasi dan berdiskusi dengan Myuran Sukumaran, terutama terkait dunia seni lukis. Bahkan Jango juga sempat membuatkan Myuran Sukumaran sebuah karikatur wajahnya sebagai kenang-kenangan.

Terkait rencana eksekusi mati, Jango menyatakan baru tahu info tersebut belakangan ini. Dan Jango mengaku tidak tega melihat rekannya sesama seniman itu akan mati di depan regu tembak aparat penegak hukum Indonesia.

"Selama ini saya tahu dia orangnya cukup baik, punya bakat seni yang luar biasa. Lukisannya bagus. Meski dia dinyatakan sebagai penjahat narkoba, saya tetap tidak tega mengetahui dia akan dihukum mati,"ujarnya.

Saat ini Jango terus memantau proses pelaksanaan hukuman mati Myuran. Dia berencana akan membesuk Myuran sebelum dibawa ke Nusakambangan. "Tapi terus terang saya tidak tega jika harus melihatnya di lapas untuk terakhir kali, dan kemudian tahu dia akan dieksekusi mati, sungguh saya tidak tega karena sudah kenal baik dengan dia selama emat bulan terakhir ini,"ujarnya.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami