search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BEWF Jembatani Figur Muda Kreatif Indonesia dan Karyanya
Sabtu, 18 April 2015, 23:55 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bali Emerging Writers Festival (BEWF) merupakan sebuah festival yang dirancang untuk menjadi wahana dialog dan berbagi pemikiran bagi para penulis, seniman dan kreator muda dari seluruh Indonesia untuk memperkaya dan memperluas wawasan dan jaringan, dengan harapan muncul generasi baru penulis-penulis besar. 
 
Bertajuk “The Voices You Need to Hear”, BEWF adalah bagian dari festival sastra internasional Ubud Writers & Readers Festival  yang merupakan program tahunan dari Yayasan Mudra Swari Saraswati.
 
Memasuki tahun kelima, BEWF 2015 akan diselenggarakan pada tanggal 24 - 26 April di Danes Art Veranda, Denpasar, Bali. Nama-nama yang akan meramaikan festival ini diantaranya adalah Eka Kurniawan (Jakarta), Valiant Budi (Bandung), Windy Ariestanty (Jakarta), Aan Mansyur (Makassar), Terra Bajraghosa (Yogyakarta), sineas Lucky Kuswandi (Jakarta) yang karya terbarunya “Selamat Pagi Malam” diputar di festival-festival bergengsi Tokyo, Singapura, London dan Los Angeles. Dari Bali sendiri akan tampil I Putu Supartika yang menulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali dan Ni Wayan Idayati yang karyanya telah dimuat di beberapa media nasional. Tahun ini juga BEWF kedatangan lebih banyak penulis muda internasional, yaitu dari Singapura (Noor Hasnah, Deborah Emmanuel) dan dua orang penulis Australia pertukaran dengan Emerging Writers Festival (Omar Sakr, Lou Heinrich). 
 
Rangkaian acara BEWF terdiri dari diskusi panel, pemutaran film, workshop, musik, pertunjukan sastra, serta ruang komunitas kreatif. Eka Kurniawan yang karyanya sukses diterjemahkan ke dalam bahasa asing di Jepang, Malaysia, Perancis, Italia, dan Inggris, akan bercerita bagaimana ia mengawali karirnya dan membahas sastra Indonesia di mata dunia. Windy Ariestanty akan memberi loka karya cara menulis cerita travel yang menarik.
 
Selain itu tiga penulis dari tiga negara akan berbagi bagaimana kota kelahiran atau negara mereka membentuk dunia imajiner dalam karya mereka. Wulan Dewi Saraswati (Bali) dan Lou Heinrich (Australia), dua penulis perempuan berbakat, akan membahas penulis perempuan di dunia patriarkal. 
 
Sineas Agung Yudha, illustrator Terra Bajraghosa dan blogger Valiant akan mengupas perihal berkarya dalam media baru. Acara ini juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan musik Budi Doremi, pemutaran film dan diskusi karya bersama Lucky Kuswandi dan sineas lainnya, pembukaan pameran foto dokumenter yang mengangkat tema marginal  ( dibimbing oleh fotografer senior Rio Helmi dan fotrografer muda Anggara Mahendra) peluncuran buku Dari Balik Jeruji, antologi cerpen dan puisi karya anak-anak binaan Lapas An ak di Amlapura. Mereka dilatih menulis oleh Cok Sawitri dalam lokakarya yang diselenggarakan festival bersama Sloka Institute Februari lalu.
Sebelum festival utama berlangsung, BEWF juga menyelenggarakan pre-event berupa Kelas Menulis Online dan BEWF Goes To Campus di Singaraja, Bali.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami