search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Merasa Senasib, Ratusan Anak Yatim Berdoa Agar Kasus Engeline Tak Terulang
Senin, 29 Juni 2015, 13:30 WITA Follow
image

beritabali.com/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Ratusan anak yatim yang tersebar di Pulau Bali, berkumpul bersama untuk menggelar doa khusus agar kasus pembunuhan tragis terhadap Engeline tidak terulang pada anak-anak lainnya di Tanah Air.
 
Doa untuk Engeline (8) agar bisa mendapat tempat yang layak di sisi Nya itu mereka lakukan lantaran merasa senasib ditinggal orang tua mereka. Doa secara khusuk ratusan anak yatim ini dilaksanakan nanti dirangkai buka puasa yang dimotori Asosiasi Pemerhati Panti Asuhan Nusantara (APPAN) Bali. Doa bersama untuk Engeline ini melibatkan 30 panti asuhan anak yatim yang tersebar di Pulau Dewata.
 
"Doa ratusan anak yatm ini karena mereka merasakan duka atas apa yang dialami Engeline sebagai anak yang sama-sama ditinggalkan orang tuanya," ucap Supriyanto selaku pendiri APPAN, Senin 29 Juni 2015.
 
Salah seorang anak melantunkan puisi berjudul 'Engeline' membuat undangan yang hadir sangat menyentuh dan terharu dalam acara dihadiri ratusan warga Muslim itu.
 
"Ratusan anak yatim ini merasakan betul kesedihan yang dirasakan Engeline, karena anak-anak ini juga nasibnya kurang beruntung, ditinggalkan orang tuanya," ungkapnya.
 
Sementara, Ketua Umum RAPPAN Bali Lusiana Sanato dalam doa bersama ratusan anak yatim ini berharap agar kasus Engeline tidak terjadi lagi di Bali dan Indonesia umumnya. Doa bersama memang khusus dipanjatkan bagi almarhumah Engeline untuk mengenang meninggalnya bocah kelas 2 SD 12 Sanur tewas terkubur di rumahnya Jalan Sedap Malam 26 Denpasar.
 
"Bagaimanapun anak-anak itu titipan Tuhan yang harus dijaga dengan baik. Lewat kegiatan ini kami berharap mampu mengetuk kepedulian masyarakat agar lebih memberi perhatian terhadap nasib anak-anak yang kurang beruntung seperti anak panti asuhan," jelasnya.
 
 
Menurut Lusiana, ratusan anak yatim ini juga berhak untuk tumbuh berkembang seperti anak-anak lainnya sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. Lusiana juga berharap semua pihak belajar dari kasus Engeline, khususnya orang tua lebih peduli dengan anak-anak mereka.
 
"Jangan sampai sampai anak-anak itu menjadi korban kekerasan atau tindak kejahatan seperti menimpa almarhum Engeline," jelas wanita asal Lampung itu.
 
Lusiana menuturkan bahwa selama bulan ramadhan pihaknya setiap hari juga melakukan saur bersama dengan kaum duafah yang ada dilingkungan rumahnya.
 
"Setiap menjelang Idul Fitri kami juga memberikan santunan kepada anak yatim, berupa uang transport agar bisa berkumpul dengan keluarganya. Itu setiap tahunnya diberikan kepada sekitar 100 orang," pungkasnya.[bbn/dws]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami