search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Partai Nasdem Protes, Bantah Mas Sumantri Gabung Demokrat
Rabu, 13 Januari 2016, 20:05 WITA Follow
image

beritabali.com/dws

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Santernya info yang dihembuskan selama ini jika Bupati Karangasem terpilih Mas Sumantri telah bergabung dengan Partai Demokrat membuat Partai Nasdem gerah.
 
Partai Nasdem Bali juga protes dan tidak terima jika saat ini Partai Demokrat mengklaim sebagai kadernya. Dalam sebuah pertemuan di Kantor DPW Partai Nasdem yang dihadiri Ketua DPW Partai Nasdem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa, Bendahara Nasdem Bali Bagus Eka, Ketua DPD Nasdem Denpasar A. A. Ngurah Gede Widiada, Ketua DPD Nasdem Gianyar Eka Suryawan menegaskan jika Mas Sumantri belum bergabung dipartai manapun pasca dipecat PDIP.
 
Ketua DPW Partai Nasdem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa menyatakan sejak awal pihaknya sebagai partai pendukung sudah memposisikan kandidat Mas Sumantri sebagai kandidat pimpinannya Kabupaten Karangasem. Sikap konsisten ini, kata Gus Oka, harus dikawal dimana tidak ada satu partaipun kita ijinkan untuk klaim-klaim.
 
"Persoalan Bu Mas ini nanti sebagai politisi menentukan sikap, nanti kita hormati dan saya kira tidak akan ditentukan hari ini. Saya kira beliau fokus jadi ibunya Karangasem, bagaimana membawa persoalan Karangasem keluar dari persoalan selama ini," ucap Gus Oka, Rabu (13/1/2016).
 
Gus Oka mengungkapkan tidak benar jika Partai Demokrat mengklaim Mas Sumantri sebagai kadernya saat ini. Sebagai partai pengusung dengan kawan-kawan tiga partai lainnya, ia mengaku komitmen sebagai politisi menjaga etika jika seharusnya Partai Demokrat mengakui Mas Sumantri saat maju dalam pencalonan di KPU. 
 
"Kami konfirmasi ke yang bersangkutan (Mas Sumantri) dinyatakan tidak bergabung ke Partai Demokrat. Kalau masalah Bu Mas Pakai baju Partai Demokrat, Bu Mas juga pakai baju Partai Nasdem waktu acara Nasdem, nanti mungkin ada acara Hanura dia Bu Mas bisa pakai baju Hanura," jelasnya.
 
"Yang jelas kami tahu dia baru saja dipecat dari PDIP. Jadi bohong kalau partai lain mengklaim Bu Mas sebagai kadernya saat ini. Ini khan sebulan setelah mendaftarkan Bu Mas di KPU, Partai Demokrat baru bergabung," imbuhnya.
 
Politisi murah senyum itu menegaskan tidak benar jika Partai Demokrat ataupun partai lainnya mengklaim saat ini Bu Mas jadi kadernya. Menurut pandangannya, jika ada partai lain mengklaim logikanya tidak masuk, kecuali partai itu memang sejak awal mengusung Mas Sumantri.
 
"Jadi kita nyatakan tidak benar Bu Mas saat ini bergabung Demokrat. Tidak mungkinlah dan tidak etis juga ceritanya kalau ternyata setelah terpilih jadi Bupati baru mengklaim jadi kadernya Partai Demokrat. itu ceritanya darimana khan begitu. Itu ceritanya jadi lucu. Tidak etislah dari sudut pandang manapun dilihat tidak etislah," selorohnya sambil tertawa terkekeh-kekeh.
 
Menurut Gus Oka, Partai Demokrat baru bergabung bersamanya setelah sebulan pendaftaran Bu Mas Ke KPU. Dirinya justru mendukung Bu Mas tetap di PDIP sebagai turunan koalisi nasional. Pasalnya, Partai Nasdem tidak memberikan izin bajak membajak kader partai lain, kecuali memang sudah resmi keluar dari partai sebelumnya.
 
"Partai Demokrat khan terakhir-terakhir bergabung. Kita akan kembalikan kepada yang bersangkutan nanti Bu Mas bergabung ke partai manapun termasuk Partai Nasdem," paparnya.
 
Saat ini, sambung Gus Oka, Pihaknya fokus mengajak Bu Mas agar fokus membangun Karangasem. Selain itu, pihaknya harus mengawal betul fokus konsentrasi bagaimana membawa Karangasem keluar dari berbagai persoalan selama ini. Untuk itu, ia berharap saat ini Bu Mas tidak boleh dicederai dengan persoalan tarik menarik ke salah satu partai. 
 
Gus Oka sangat yakin Mas Sumantri berhasil memimpin Karangsem, karena partai pendukung tidak memberi beban berat, beban mahar, serta kepentingan tertentu kepada Mas Sumantri. Selain itu, tidak ada biaya politik diserahkan ke partai politik hingga belasan miliar, dan kalaupun ada biaya politik itupun biaya politik yang wajar dalam pilkada.
 
"Kita bisa menang karena membedah persoalan masyarakat. Masyarakat bersimpati kepada Bu Mas ini karena perhatian Bu Mas yang tinggi pada kasus-kasus persoalan Karangasem seperti soal air, soal proyek-proyek mangkrak," tandasnya.[bbn/dws]

Reporter: bbn/eng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami