search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anjing Liar Rabies Gigit Dua Warga di Desa Jegu
Kamis, 17 Maret 2016, 01:05 WITA Follow
image

bbn/nod

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Anjing liar yang dinyatakan positif Rabies menggigit dua warga di Banjar Ngis Kelod, Desa Jegu,Kecamatan Penebel, Tabanan. Dua warga setempat yang apes itu adalah  I Nyoman Sumada (71) dan memantunya  Nyoman  Suratnya (45).
 
I Nyoman Sumada (71)  Rabu (16/3)  menuturkan, Sabtu pagi (19/3) ia  hendak berangkat ke kandang babi miliknya.  Saat  diperjalanan  ia dipanggil oleh   temanya yang sedang duduk di warung. Karena dipanggil ia kemudian  mendekat. Namun tiba-tiba anjing liar datang dan menggigit kaki kirinya. 
 
“ Saya kaget dan langsung anjing liara itu dan lari,” ungkap Sumada. 
 
Setelah digigit ia  langsung membersihkan kaki kirinya yang luka akibat gigitan anjing liar itu. “Saya cuci pakai sabun di sungai,”jelasnya. 
 
Tak berselang lama ia kemudian pergi ke Puskesemas Penebel  untuk mendapatkan VAR. “Dan tanggal 19 Maret  2016 ini akan mendapatkan vaksin lagi, dan hari ini (kemarin,Red) cuma check up saja ke Puskesmas,” imbuhnya Rabu (16/3).
 
Perbekel Desa Jegu I Made Edy Wirawan membenarkan dua warganya digigit anjing liar. Ia  sudah melaporkan peristiwa itu ke Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan. Petugas Disnak kemudian terjun langsung dan langsung mengambil sampel otak anjing yang menggigit korban, dan anjing tersebut positif rabies.
 
Sejatinya seluruh warga sudah dihimbau untuk mengkandangkan anjing peliharaannya namun nyatanya masih banyak ada anjing liar yang asalnya dari luar Banjar Ngis. “Ada saya masyarakat luar Banjar Ngis yang membuang anak anjing di Lapangan Banjar Ngis Kelod,” ujarnya. 
 
Edy Wirawan menambahkan Banjar Ngis sendiri sudah memiliki Perarem mengenai rabies, dimana pemilik anjing yang membawa virus rabies harus menanggung segala biaya pengobatan korban yang digigit anjing hingga proses pengabenan apabila terbukti positif rabies.  
 
Tahun-tahun sebelumnya juga banyak warga di Banjar Ngis yang positif Rabies. Tahun 2014 sebanyak 7 warga setempat positif rabies, tahun 2015 bertambah menjadi 9 orang positif rabies. Dan pada bulan maret 2016 dua orang  Banjar Ngis sendiri selama tiga tahun terakhir selalu
 
 
menjadi langganan Rabies. Di tahun 2014 terdapat 7 orang warga digigit anjing positif  rabies, tahun 2015 terdapat 9 orang warga digigit anjing positif rabies dan di tahun 2016 per bulan Maret ada dua orang digigit anjing  positif rabies. 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami