search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Siapkan Mahasiswa Berdaya Saing Global, Primakara Gandeng Phoenixict Singapore
Rabu, 13 April 2016, 16:10 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Untuk menyiapkan mahasiswa berdaya saing global,  STMIK Primakara yang selama ini dikenal sebagai Technopreneurship Campus, menjalin kesepakatan kerjasama atau MoU dengan Phoenixict Singapore.

Acara penandatanganan kerjasama dilakukan di Kampus STMIK Primakara, jalan Tukad Badung, Denpasar, Rabu (13/4/2016) dirangkai dengan General  Lecture yang diselenggarakan Pusat Inovasi Primakara ini mengangkat tema “Am I a Technopreneur? Alternative Finance – Crowdfunding” yang dibawakan oleh Kwek Hong Sin, CEO dan Founder Phoenixict Singapore.

Dalam paparannya, Kwek Hong Sin yang juga President Crowdfunding Asia Association, menyampaikan bahwa 10 tahun mendatang negara-negara di Asia akan mengalami Aging Country yaitu jumlah penduduk tua lebih banyak dari pada penduduk muda. Di sisi lain,10 tahun mendatang, penduduk muda Indonesia justru sedang berjaya.

“Untuk itu, generasi muda Indonesia 10 tahun mendatang akan sangat berpotensi membawa Indonesia menuju kejayaan apabila mereka mau bergerak, Primakara yang memiliki visi mencetak technopreneur tentu akan sangat ditunggu kiprahnya,” ujar Hong Sin.

Lebih lanjut Kwek Hong Sin memaparkan secara mendalam tentang alternatif baru dalam pendanaan sebuah startup yaitu Crowdfunding. Startup dapat menjangkau investor lebih luas, tidak hanya di Bali, namun di seluruh dunia. Investor dari seluruh dunia juga dapat dengan mudah melihat project / produk sebuah startup yang  ditampilkan dalam campaign pada situs crowdfunding, sehingga dapat dengan mudah menyalurkan dana yang mereka miliki ke Startup tersebut.

Usai acara penandatanganan, Kwek Hong Sin mengatakan, kerjasama Phoenixict dengan STMIK Primakara bisa terjalin karena adanya kesamaan visi antara kedua belah pihak.

"Secara visi kami cocok dengan Primakara, sama-sama ingin menghasilkan startup-startup yang berdaya saing. Harapannya kedepan kita bisa berkolaborasi dalam beberapa project, khususnya dalam membantu startup dari sisi funding,"ujar konsultan yang juga membantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam membuat regulasi terkait Crowdfunding di Indonesia.

Sementara itu Ketua STMIK Primakara, I Putu Agus Swastika, M.Kom, menyatakan, kerjasama dengan Phoenixict dilakukan karena Primakara ingin menyiapkan calon-calon technopreneur memiliki kreatifitas, inovasi dan wawasan pendanaan dalam membangun startup sehingga mampu berdaya saing global.

“Pengalaman Phoenixict dalam bidang crowdfunding sangat kami butuhkan sehingga mahasiswa kami memiliki kemampuan dalam mencari alternatif pendanaan startup-startup mereka melalui crowdfunding,”jelas Agus Swastika.

 

Primakara dan Phoenixict akan terlibat dalam dua project awal yaitu menyelenggarakan Crowdfunding Asia Summit dan Project 34 Jewel, sebuah project yang akan mengangkat potensi-potensi yang ada di 34 provinsi di Indonesia. Project ini juga bertujuan membantu para startup di seluruh Indonesia dalam sisi funding dan e-commerce.

Reporter: Kominfo NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami