Biaya Rp 50 T, Bandara Baru di Kubutambahan Seluas 1.400 Hektar
Jumat, 27 Mei 2016,
09:20 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Rencana pembangunan Bandar Udara (Bandara) di Kubutambahan, Buleleng yang tengah digodok oleh Pemerintah Provinsi Bali akan dibangun dengan mengusung konsep ramah lingkungan, dengan menggandeng konsultan asal Kanada Airport Kinesis Consultant.
Bandara dengan luas lahan 1. 400 hektar tersebut nantinya diharapkan tidak hanya bisa menghasilkan listrik sendiri yang berasal dari arus laut namun juga akan menghasilkan air bersih melalui proses desalinasi, serta juga akan disediakannya tempat khusus bagi para nelayan untuk tetap bisa memiliki mata pencaharian.
Keberadaan bandara ini juga tidak akan menghilangkan ataupun mengganggu keberadaan sekitar 400 - 600 hektar sawah yang berada di sekitar areal bandar udara tersebut.
“Areal persawahan itu jangan diganggu, biar sawah jadi atraksi Bali yang pulaunya kecil, alamnya harus tetap lestari, “ katanya.
Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika seusai memimpin rapat rencana pembangunan airport dan pendukungnya di Bali Utara di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali Kamis (26/5/2016).
Lebih lanjut Pastika juga memaparkan kehadiran bandara ini memegang peran yang amat penting, disamping dalam upaya menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan Bali bagian utara dan Bali bagian selatan, juga untuk menyikapi kondisi dari Bandara Ngurah Rai yang saat ini sudah sangat padat sehingga berakibat pada lalu lintas penerbangan.
Selain itu juga untuk mengakomodir permintaan dari sejumlah keinginan maskapai penerbangan asing untuk membukajalur penerbangan langsung ke Bali Sehingga bandara ini sangat strategis dalam upaya memberi pelayanan transportasi yang nyaman bagi wisatawan terlebih prospek pariwisata di Bali Utara kedepannya sangat menjanjikan.
Pastika meminta agar nantinya jika bandara tersebut sudah mulai beroperasi agar menempatkan para tenaga kerja lokal untuk dipekerjakan.
Untuk itu Pastika meminta agar pihak AKC juga memberikan spesifikasikecakapan tenaga kerja yang nantinya dibutuhkan sehingga Pemprov bisa mempersiapkan para tenaga kerja sesuai kebutuhannya.
“ Beri kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan, nanti kita akan persiapkan tenaga kerjanya, “ imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa pendanaan pembangunan yang mencapai Rp 50 Triliun tidak akan bersumber dari APBD maupun dari dana APBN melainkan akan berasl dari dana investor masih dalam proses penjajakan.
Pastika ini juga menyayangkan belum turunnya rekomendasi tentang lokasi dari Bupati Buleleng padahal dirinya sudah mengeluarkan rekomendasi lokasi pembangunan bandara tersebut pada bulan April yang lalu.
“ Mari kita kerja keras bersama sama, dukungan pemerintah pusat sudah ada, kita akselerasi pekerjaan kita sehingga rencana pembangunan bandara ini berjalan sesua perencanaan, “ pungkasnya. [bbn/der]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/psk