search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
As Mesin Patah, KM Gunung Nona Mengapung Delapan Jam
Kamis, 23 Juni 2016, 02:05 WITA Follow
image

bbn/ist/sar buleleng

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Sawan. Kapal Motor (KM) Gunung Nona mengapung hampir delapan jam bersama 23 orang penumpang di perairan Bali Utara. Ini setelah as mesin kapal pengangkut ikan itu patah saat akan menuju Pelabuhan Sangsit dari Kepulauan Sepeken Madura.
 
KM Gunung Nona yang mengangkut 23 penumpang bersama tiga ABK dan Nahkoda terombang-ambing di perairan Bali Utara hampir delapan jam akibat kapal pengangkut ikan itu mengalami kerusakan pada mesin lantaran as mesin patah pada Rabu (22/6/2016) sekitar jam 02.00 wita.
 
KM Gunung Nona dengan nahkoda Choirul dan tiga ABK, Maliq (54), Didik (45), Jatim (45) berupaya mencari bantuan dengan menghubungi pemilik kapal Harun Al Rasyid melalui handphone, namun kapal terseret arus hingga ke Kepulauan Tabuan, Banyuwangi.
 
Berdasarkan informasi, kapal yang mengangkut ikan dan 23 orang ini bergerak dari wilayah Sepekan Madura, Jawa Timur, untuk menuju ke Buleleng, tepatnya wilayah Kampung Baru, Singaraja. Namun saat perjalanan tiba-tiba mesin kapal atau as kapal patah saat berada sekitar 20 mil dari daratan. Sehingga, kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan.
 
"Tiba-tiba saja waktu hari Selasa dini hari saat tiba di laut Jawa dan hampir masuki laut Bali, kapal mengalami gangguan setelah dicek oleh ABK, ternyata as kapalnya patah, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan. Selama itu juga kami di tengah laut," ujar Nahkoda KM Gunung Nona, Choirul di Pelabuhan Sangsit.
 
Saat peristiwa itu, hampir semua penumpang panik, dirinya pun menerjunkan dua awak kapalnya untuk mencari bantuan, dengan menggunakan skoci yang ada di kapal tersebut. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil, karena ada salah satu kapal nelayan yang melintas, namun ketika dimintai tolong, malah kabur.
"Sempat ada kapal lewat, tapi kabur. Akhirnya ada sinyal HP, saya menelepon boss di Pulau Sepeken, untuk menyusul membantu. Setelah ditunggu, ternyata ada dua kapal yang membantu, sekitar pukul 10.00 Rabu siang. Akhirnya salah satu kapal ini membawa penumpang ke darat menuju Singaraja," tutur Choirul.
 
Dua kapal ikan yang sengaja melakukan pencarian akhirnya menderek kapal tersebut, sedangkan kapal yang satunya mengangkut penumpang. Namun saat akan sampai di daratan, salah satu rombongan dari Tim SAR bertemu dan meminta untuk bersandar di Pelabuhan Sangsit. 
 
"Tim SAR membawa beberapa bantuan makanan. karena kami memang lapar, terlebih lagi semua makanan dan minuman habis total," jelasnya.
 
Hingga Rabu petang, Nahkoda kapal bersama tiga ABK masih diperiksa Syahbandar Pelabuhan Sangsit, untuk dimintai keterangan termasuk mendata identitas kapal. Sementara 19 orang penumpang, langsung diberangkatkan menuju ke Denpasar sesuai tujuan masing-masing.[bbn/tha/psk] 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami