Kenali Penyebab Demam dan Sakit Kepala Saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan

bbn/EyeEm dari Freepik/Kenali Penyebab Demam dan Sakit Kepala Saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Berbicara tentang gangguan kesehatan selama kehamilan, salah satu yang dapat dialami adalah demam disertai sakit kepala. Ibu hamil dapat mengalami berbagai ketidaknyamanan selama kehamilan, demam dan sakit kepala adalah hal paling umum terjadi di trimester pertama, dan kedua.
Perubahan hormon yang signifikan dan kurang tidur menyebabkan bumil mengalami hal ini. Prevalensi demam dan sakit kepala pada ibu hamil, berkisar 35%.
PAFI dengan alamat website pafikabupatenbatanghari.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berperan sebagai organisasi profesi yang bersifat kekaryaan dan pengabdian, berkomitmen dalam pengembangan standar praktik kefarmasian, advokasi kebijakan kesehatan, edukasi publik mengenai penggunaan obat yang tepat, serta kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas pelayanan farmasi di Indonesia.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab demam dan sakit kepala saat hamil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya demam dan sakit kepala saat hamil?
Pada umumnya, demam dan sakit kepala pada ibu hamil biasanya terjadi karena infeksi virus atau bakteri. Hal ini dapat terjadi karena perubahan hormon, stres, kurang tidur, dehidrasi, dan faktor lingkungan. Ketika tubuh bumil di atas 38°C, dianggap demam dan harus diwaspadai karena dapat berdampak pada janin, terutama jika terjadi pada trimester pertama kehamilan.
Demam tinggi disertai sakit kepala di awal kehamilan, berisiko meningkatkan kemungkinan cacat lahir seperti spina bifida dan keguguran. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya demam dan sakit kepala saat hamil yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Perubahan hormon selama kehamilan
Perubahan hormon adalah salah satu penyebab utama demam disertai sakit kepala pada ibu hamil, terutama pada trimester pertama dan kedua. Selama kehamilan, kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat drastis. Hormon-hormon ini mempengaruhi sistem saraf pusat dan pembuluh darah di otak, menyebabkan pembuluh darah melebar (vasodilatasi) dan perubahan sensitivitas saraf.
Selain itu, fluktuasi hormon yang terjadi sepanjang kehamilan dapat menyebabkan sakit kepala kambuhan. Pada beberapa wanita, migrain yang sebelumnya jarang terjadi bisa menjadi lebih sering atau lebih parah selama hamil.
2. Adanya infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih adalah penyebab demam disertai sakit kepala paling umum pada ibu hamil. Perubahan hormon dan tekanan rahim pada kandung kemih menyebabkan aliran urine menjadi lambat, sehingga bakteri mudah berkembang biak. ISK dapat menyebabkan demam, nyeri panggul, rasa terbakar saat buang air kecil, urine keruh, dan sering buang air kecil. Jika tidak diobati, infeksi dapat naik ke ginjal (pielonefritis) dan menyebabkan demam tinggi serta risiko persalinan prematur.
3. Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi
Kekurangan cairan tubuh sangat umum terjadi selama kehamilan, terutama pada trimester pertama yang sering disertai mual dan muntah (morning sickness). Dehidrasi menyebabkan otak mengkerut sedikit, yang memicu tekanan pada saraf dan pembuluh darah di kepala sehingga menimbulkan demam dan sakit kepala. Menjaga asupan cairan yang cukup sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk demam disertai sakit kepala selama kehamilan.
4. Kadar gula darah yang rendah atau hipoglikemia
Ibu hamil yang tidak makan secara teratur atau mengonsumsi makanan dengan nilai gizi rendah dapat mengalami penurunan kadar gula darah. Hipoglikemia ini dapat menyebabkan sakit kepala, rasa lemas, demam dan pusing hingga penglihatan kabur. Pola makan teratur dengan asupan karbohidrat kompleks dan protein yang seimbang membantu menjaga kadar gula darah stabil dan mengurangi berbagai risiko.
5. Stres, kelelahan dan kurang tidur
Kehamilan membawa perubahan fisik dan emosional yang signifikan. Stres akibat kekhawatiran tentang kehamilan, persalinan, dan peran baru sebagai orang tua dapat memicu sakit kepala tegang (tension headache). Selain itu, kelelahan fisik, kurang tidur, dan gangguan tidur yang sering dialami ibu hamil juga menimbulkan demam hingga sakit kepala yang lebih parah. Penting bagi bumil, agar dapat mengelola stres dan beristirahat yang cukup untuk menghindari berbagai risiko kesehatan.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati demam dan sakit kepala saat hamil?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari demam dan sakit kepala saat hamil. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala demam dan sakit kepala pada bumil serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Paracetamol
Paracetamol adalah obat penurun demam dan pereda nyeri untuk sakit kepala yang paling direkomendasikan oleh apoteker bagi ibu hamil. Obat ini telah lama digunakan dan dianggap aman selama kehamilan jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.
Paracetamol bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX) di sistem saraf pusat, sehingga mengurangi produksi prostaglandin yang menyebabkan nyeri dan demam. Paracetamol tidak memiliki efek antiinflamasi yang kuat, sehingga lebih aman dibandingkan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Beberapa contoh obat paracetamol seperti panadol, biogesic, sanmol, dumin, rodemol dan farmadol. Dosis umumnya adalah 500 mg hingga 1.000 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan, maksimal 4.000 mg (8 tablet 500 mg) dalam 24 jam.
2. Aspirin
Aspirin adalah obat yang mengandung asam asetilsalisilat dan memiliki efek analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun demam), antiinflamasi, serta antiplatelet (pengencer darah). Namun, penggunaan aspirin sangat jarang selama kehamilan karena memiliki risiko tertentu pada janin dan ibu hamil.
Selain menggunakan obat-obatan yang telah direkomendasikan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala demam dan sakit kepala saat hamil adalah lebih banyak minum air putih, istirahat yang cukup, mandi atau berendam dengan air hangat. serta mengonsumsi sup ayam hangat.
Sup ayam hangat kaya akan nutrisi dan mudah dicerna, membantu menghangatkan tubuh serta memberikan energi selama masa kehamilan. Bumil juga dapat menggunakan minyak peppermint dan lavender sebagai aromaterapi agar dapat membantu mengurangi sakit kepala dan memberikan efek relaksasi.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/adv