search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harta 8 Miliarder Ini Setara dengan Setengah Dunia
Rabu, 18 Januari 2017, 19:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menurut data organisasi nirlaba dari Inggris Oxfam, kekayaan 3,6 miliar orang termiskin di dunia setara dengan gabungan kekayaan bersih dari enam pengusaha AS, satu pengusaha dari Spanyol, dan seorang pengusaha lain dari Meksiko.Pengusaha-pengusaha dalam daftar miliarder Forbes pemilih separuh kekayaan dunia itu antara lain meliputi pendiri Microsoft Bill Gates, pendiri facebook Mark Zuckerberg, serta pendiri Amazon Jeff Bezos.
 
Data konfederasi lembaga non-pemerintah yang bekerja dengan mitra untuk mengakhiri ketidakadilan yang menyebabkan kemiskinan itu menunjukkan hubungan besarnya kesenjangan antara kaya dan miskin dengan berkembangnya ketidakpuasan dengan politik arus utama di seluruh dunia."Dari Brexit hingga keberhasilan kampanye pemilihan presiden Donald Trump, meningkatnya kekhawatiran mengenai rasisme dan kekecewaan yang meluas dengan politik arus utama, ada peningkatan tanda-tanda bahwa semakin banyak orang di negara-negara kaya tidak lagi bersedia mentolerir status quo," kata Oxfam dalam laporan terbaru berjudul An Economy for the 99 Percent.
 
Organisasi amal itu menyatakan data baru mengenai distribusi kekayaan dari negara-negara seperti India dan China telah mendorong mereka merevisi hitungannya setelah setahun lalu menyatakan kekayaan separuh penduduk dunia berada di tangan 62 orang.Ketidaksetaraan akan menjadi salah satu isu utama dalam pertemuan para elit politik dan bisnis yang berlangsung di Davos hingga Jumat, ketika sekitar 3.000 orang berkumpul untuk pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF).
 
"Kepemimpinan responsif dan bertanggung jawab" dipilih sebagai tema pertemuan itu guna merespons "reaksi terhadap globalisasi yang mengarah pada dua hasil pemungutan suara mengejutkan dan meningkatnya populisme di Barat," menurut penyelenggara.Dalam laporannya, Oxfam menyeru peningkatan tarif pajak bagi "individu dan perusahaan kaya" serta kesepakatan global untuk mengakhiri persaingan antar-negara untuk menurunkan tingkat pajak perusahaan.
Oxfam juga mengecam lobi-lobi perusahaan dan kedekatan bisnis dan politik, menyeru lobi-lobi kewajiban terhadap publik dan penguatan aturan mengenai konflik kepentingan menurut warta kantor berita AFP.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami