search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ajar Blanda, Air Putih untuk Pendatang di Bali Tempo Doeloe
Senin, 20 Maret 2017, 16:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Bali tempo doeloe sudah menyedot banyak perhatian orang luar. Tak hanya untuk berdagang namun juga berwisata. Sebagai pelengkap kehadiran pendatang ini, dibangunlah kemudian penginapan-penginapan yang disebut pesanggrahan.

Berdasar penuturan Myron Zobel berjudul Penginapan di Klungkung dalam buku Bali Tempo Doeloe karya Adrian Vickers, Bali begitu cantik dengan pesanggrahannya. Sebab, berbeda dengan hotel, pesanggrahan tidaklah menyuguhkan lobi yang ramai, ruang makan yang berisik, atau tamu yang hilir mudik.

[pilihan-redaksi]
Melainkan, dengan ciri ketenangan, Myron Zobel yakin pesanggrahan akan mempertahankan kecantikan Bali.

Namun, dibalik semua keistimewaan pesanggrahan tersebut, ada lagi hal unik lainnya dari Bali. Hal itu yakni air untuk pendatang.

Memesan minum di pesanggrahan, pendatang menyebutkannya dengan nama ajar blanda. Ajar sendiri berarti air. Sementara jika dikaitkan dengan blanda itu mencirikan minuman yang berasal dari luar Bali, kemungkinan merujuk pada negara-negara Eropa.

Menurut Zobel, kemungkinan juga ini dikarenakan kulit penduduk Bali yang berwarna gelap atau coklat. Penduduk Bali biasa berjalan dari puncak pegunungan melintasi persawahan yang berlumpur. Sehingga, tidak baik bagi pendatang untuk minum air orang Bali. Hanya air yang diimpor masuk ke Bali yang dikenakan biaya dan bisa dipakai pendatang.  [wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami