Kapal Pencuri Harta Karun Kabur, Siapa Terlibat?
Selasa, 25 April 2017,
09:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jakarta. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) disarankan mengevaluasi internalnya terkait kaburnya kapal asing pencuri harta karun di Kepulauan Anambas, Kepri, beberapa waktu lalu.
"Kementerian atau lembaga terkait harus duduk bersama dan mengevaluasi mekanisme pencegahan terhadap pelaku pencurian ikan atau barang muatan kapal tenggelam," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim di Jakarta, Senin (24/4).
[pilihan-redaksi]
Menurut Halim, pihaknya menduga di balik lolosnya kapal pencuri harta karun atau dikenal dengan istilah barang muatan kapal tenggelam (BMKT), bisa jadi akibat lambannya sistem koordinasi antar-aparat penegak hukum. Atau bahkan ada oknum yang terlibat, sengaja membuka peluang untuk kabirnya kapal tersebut.
Halim berpendapat, cukup ironis di tengah menguatnya upaya negara dalam memerangi pelanggar kedaulatan Indonesia, ternyata ada kapal bertonase besar yang mudah lolos begitu saja.
Jumat lalu (21/4), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku geregetan dengan kaburnya kapal asing yang mencuri harta karun, atau Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di Kepulauan Anambas, Kepri.
"Sebetulnya kami ingin umumkan tangkapan yang luar biasa besar, tapi kapal ini belum jelas posisi dan kendalinya (kabur)," kata Susi.
Susi bilang, kapal yang kabur ini berbobot 8.000 Gross Ton (GT), dilengkapi dengan teknologi pengeruk bawah laut. Sehingga memungkinkan untuk mencuri barang-barang yang berada di dasar laut, termasuk BMKT
"Jenisnya grab hopper dregger atau kapal keruk. Kami sudah evakuasi dari Anak Buah Kapal (ABK) kapal itu, tapi kapalnya sendiri belum kami dapatkan. Cuaca belum baik, kami terjunkan KRI dan pesawat untuk terus melacak karena kemungkinan besar sudah di perairan internasional," papar Susi.
Padahal, kata menteri yang nyentrik ini, kapal maling harta karun itu, sudah ditangkap dan diamankan Polisi Air dan Udara (Polairud). Sayangnya, kapal tersebut bisa kabur.
[pilihan-redaksi2]
"Ada sebanyak 20 orang ABK yang dibekuk, 16 orang dari China, 3 orang dari India, dan 1 orang dari Malaysia. Waktu kapal diperiksa sudah ada 1.000 ton metal (BMKT), tapi keburu kapalnya kabur," ungkap Susi.
Rencananya, kata Susi, KKP akan terus melacak dan mencari tahu keberadaan kapal tersebut. Diduga kuat sudah berada di perairan internasional.
"Rencananya kami akan minta Interpol. Kami akan bikin surat hari ini ke Interpol, itu masih notices ya, belum red notices. Kemudian kami sudah notifikasi ke Menteri Luar Negeri," tandas Susi. [bbn/idc/wrt]
Reporter: -