Sering Macet, Warga Inginkan Revitalisasi Pasar Abang
Rabu, 5 Juli 2017,
10:13 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Beritabali.com, Karangasem. Kemacetan yang sering terjadi di ruas jalan depan Pasar Desa Abang, kecamatan Abang, Karangasem, belakangan ini mulai dikeluhkan warga.
Kemacetan parah disebabkan oleh sembrawutnya penataan parkir dikarenakan ruang untuk parkir memang tidak ada. Masyarakat Desa Abang sejak lama berharap agar keberadaan bangunan Pasar Desa Abang tersebut segera direhab.
[pilihan-redaksi]
"Jika pas hari pasaran, sering kali akan terjadi kemacetan parah, terlebih jam sekolah pas ramai - ramainya, yang disebabkan kendaraan menumpuk di depan Pasar Abang karena tak punya area parkir yang pasti," ujar Wakil Ketua LPM Desa Abang, I Nyoman Sutirtayana, Selasa (4/7).
Pria lulusan Undiksa yang saat ini aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan tersebut juga sangat berharap agar dilaksanakan revitalisasi Pasar Abang, yang selama ini sering di cap menjadi pemicu kemacetan lalulintas. Disisi lain, keberadaan pasar yang tidak tertata dengan benar juga menimbulkan kesan jorok, yang disebabkan limbah sampah pasar tidak terkelola dengan baik.
Selain itu, minimnya lahan untuk membangun tempat sampah, membuat kebanyakan oknum tak bertanggung jawab memilih alternatif membuang sampah ke sungai-sungai kering disekitar pasar, bahkan Got yang seharusnya menjadi saluran air saat hujan turun juga tidak luput dari sasaran pembuangan sampah.
Jika dilihat dari struktur bangunan saat ini, menurut Sutirtayana, sudah sepantasnya Pasar Desa Abang mendapatkan perbaikan. Bahkan pasar tersebut harus dirombak total, sedikit dimundurkan agar ada sedikit lahan parkir, sedangkan untuk optimalisasi fungsi pasar, juga perlu dibuatkan jalan tembus ke arah ruas jalan Abang-Waliang di sisi timur pasar.
Dengan adanya jalan tembus melingkar tersebut dirinya meykini bhwa para pedagang yang selama ini memilih berjualan di bagian depan pasar, maka sedikit tidaknya akan menarik pedagang untuk berjualan dibangunan serbaguna di dalam pasar.
Sudah barang tentu untuk terwujudnya hal tersebut diperlukan biaya yang tidak sedikit. terlebih kebanyakan lahan di areal belakang pasar merupakan lahan yang berstatus tanah hak milik pribadi. Namun Sutirta yana optimis dan yakin, jika kita bekerja dan berkomunikasi secara baik dengan pemilik lahan, niscaya apa yang dicita-citakan bisa diwujudkan. [igs/wrt]
Berita Karangasem Terbaru
Reporter: -