search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Desa Tegal Badeng Barat Keluhkan Serangan Lalat
Senin, 10 Juli 2017, 08:06 WITA Follow
image

ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Jembrana. Warga Banjar Anyar, Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara mengeluhkan keberadaan ribuan lalat yag diduga berasal dari tiga kandang milik warga setempat. Tiga kandang yang saling berdekatan itu berada tidak jauh dari permukiman warga dan sudah bertahun-tahun beroperasi.
 
Puluhan warga tidak tahan dengan serangan lalat tersebut sehingga memprotes dan keberatan terhadap keberadaan kandang tersebut. Warga juga sudah melayangkan surat keberatan ini ke desa setempat pada April lalu dan pihak pemilik telah membuat surat pernyataan. Namun, sepekan terakhir ini serangan lalat kembali muncul.
 
[pilihan-redaksi]
Sejumlah warga yang ditemui Minggu (9/7) berharap agar kondisi ini disikapi segera oleh desa. Apalagi dari informasi, usaha peternakan ayam itu belum mengantongi izin. 
 
“Hampir setiap hari, bahkan (serbuan lalat) sampai malam hari,” ujar Komang Suara, salah seorang warga. 
 
Menurut warga, puncak serbuan lalat ini terjadi pada Rabu (5/7) lalu. Saat itu warga berkumpul dan mendapati serbuan lalat itu saat upacara piodalan di balai tempek setempat. Bahkan warga yang tinggal jaraknya satu kilometer juga merasakan dampaknya. Sejatinya, puluhan warga sudah menyampaikan protes ini juga menyertakan tandatangan ke desa. Setelah dibuat surat pernyataan, serbuan lalat sudah agak mendingan. Tetapi belakangan muncul lagi.  
 
Warga tidak mempermasalahkan ada usaha kandang ayam, hanya saja diharapkan supaya penanganannya sesuai dan tidak mengganggu warga sekitar. Terutama terkait dampak saat panen seperti serbuan lalat ini.   
 
“Sekarang lagi muncul begini (lalat), kami harapkan ada tindaklanjut dari pemerintah,” tandas Ketut Suama. 
 
Di awal dibangun beberapa tahun lalu, baru satu kandang dan jumlah lalat tidak terlalu banyak. Sekarang sudah ada tiga kandang dan lokasinya berdekatan.
 
Di sisi lain, Kepala Desa Tegalbadeng Barat, I Made Sudiana dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Desa sebelumnya sudah menyikapi bahkan dari pihak pemilik membuat surat pernyataan. Tetapi kini muncul lagi dan desa menurutnya Senin (10/7) ini akan berkoordinasi dengan pihak terkait di Pemkab Jembrana. Setelah itu, pihaknya akan melakukan mediasi antara pemilik dengan warga terkait keluhan tersebut. 
 
“Nanti kita akan kumpulkan semua, termasuk dari Babinkamtibmas dan Babinsa, terkait ini dan bagaimana solusinya,” terangnya. [jim/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami