search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur : Tata Niaga Pertanian di Bali Perlu Diperbaiki
Selasa, 8 Agustus 2017, 14:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan ada perbaikan tata niaga produk pertanian di Bali. Ia menilai harga produk pertanian yang ada belum ideal untuk petani sehingga banyak yang tak tertarik untuk menjadi petani. 
 
Hal ini dikatakannya usai meresmikan Gedung baru yang menjadi kantor dua OPD di bidang pertanian dan peternakan yakni Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali di Jalan WR Supratman, Denpasar, Senin (7/8) siang. 
 
[pilihan-redaksi]
Menurut Pastika permasalahan harga ini terjadi karena produk pertanian di Bali masih tergantung musim. Ketika pasokan melimpah, sementara permintaan tetap mengakibatkan harganya turun. Ia menilai perlu ada penampungan ketika produksi melimpah sehingga harga bisa stabil dan memberi cukup penghasilan untuk petani.
 
“Misalnya Jeruk, kenapa di Bali kita tidak punya perusahaan Jus Jeruk?. Begitu juga Salak kalau musim banyak sekali sehingga harganya rendah. Kenapa kita tidak buat jus salak misalnya yang memenuhi syarat higienisme dan standar,” ujarnya. 
 
Ia bahkan berharap petani di Bali bisa seperti di Thailand yang panen tanpa mengenal musim. Untuk itu menjadi tugas instansi terkait untuk membuat desain tata niaga yang bisa mensejahterakan petani.
 
Terkait peresmian kantor baru, Pastika berharap dengan bergabungnya OPD se-rumpun dalam satu lokasi yang sama membuat kinerja di bidang pertanian menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan kantor ini, maka di lokasi yang sama ada tiga OPD yakni Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. 
 
"Gedung baru tak membuat pegawai betah berada di kantor. Menurutnya petani ada di ladang, sehingga pegawai harus turun ke lapangan dan melaksanakan tugas-tugasnya di lapangan," sebutnya. 
 
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali IB Wisnuardhana, gedung baru ini dibangun sejak Juli 2016 dan selesai tepat waktu pada 19 Juli 2017. Selain gedung utama, areal kantor dilengkapi dengan garasi yang bisa digunakan untuk pameran dan pasar tani serta bangunan organik trade center. Selain itu sesuai arahan Gubernur Made Mangku Pastika, kantor ini dilengkapi sarana pembelajaran pertanian dan perkebunan. [rls/prov]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami