search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hujan Lebat, Atap Gedung SDN 2 Lelateng Jembrana Ambruk
Senin, 9 Oktober 2017, 12:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Jembrana. Diduga tidak kuat menahan beban berat pasca hujan lebat sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan salah satu gedung SDN 2 Lelateng Kecamatan Negara, Jembrana ambruk Sabtu (07/10) pukul 06.45 wita.
 
"Gedung yang roboh tersebut merupakan ruangan kelas 1 dan kelas 2 dan ruangan pelajaran agama Islam," terang Kepala SDN 2 Lateng I Nengah Edi Mertha di ruang kerjanya tadi pagi. 
 
[pilihan-redaksi]
Dia menuturkan sebelum atap gedung yang dibangun pada tahun 1955 silam tersebut roboh, Selasa lalu, tembok gedung mulai retak, plafonnya juga sudah mulai terlepas. Agar tidak membahayakan siswa, guru memindahkan proses belajar mengajar ke ruang aula sekolah tersebut.
 
Robohnya atap gedung kelas 1 dan 2 tersebut mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi terhambat, lantaran belajar menggunakan aula sekolah yang biasanya digunakan untuk rapat dan kegiatan lainnya karena sekolah ini merupakan sekolah inti.
 
Sementara Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan setelah mendengar peristiwa tersebut langsung melakukan pengecekan ke lokasi. Dari pemantauan yang didampingi UPT dan Dinas terkait, Kembang mengatakan memang atap bangunan yang roboh tersebut sudah terbilang lama dan belum pernah mendapatkan rehabilitasi. 
 
"Setelah menerima laporan ada atap gedung sekolah yang roboh saya langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi gedung tersebut," terang Kembang Hartawan. 
 
Pihaknya segera memerintahkan Dinas terkait untuk memasang anggaran guna mempercepat proses rehabilitasi bangunan gedung tersebut. "Saya meminta maaf karena kejadian ini merupakan kehendak alam, dan memang benar bangunan tersebut dibangun pada tahun 1955 sehingga sudah tidak mampu menahan beban" imbuh Kembang.
 
Selain gedung yang roboh, ada gedung lainnya juga dalam kondisi rusak. Bahkan jika tidak segera dilakukan rehabilitasi tidak menuntut kemungkinan gedung ruang kelas tiga dan Kepala sekolah tersebut sewaktu waktu akan roboh dan membahayakan semua siswa. [jim/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami